Selasa 22 Feb 2011 18:00 WIB

DPRD Sebut 24.600 Anak di Bali Telantar

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana menyebutkan sebanyak 24.600 anak telantar di Bali. "Jumlah tersebut sudah termasuk gelandangan dan pengemis atau gepeng," katanya di Denpasar, Selasa.

Seusai mengelar rapat kerja (raker) Komisi IV DPRD Bali dengan Dinas Sosial Provinsi Bali itu, ia menjelaskan, raker itu untuk mengetahui sejauh mana program yang telah dijalankan Dinsos Bali selama ini. "Kunci keberhasilan pengentasan kemiskinan ada di Dinas Sosial. Kami menggelar raker ini untuk mengevaluasi program dinas tersebut. Sebab kami punya data yang cukup mencengangkan, yaitu ada sekitar 24.600 anak di Bali masuk kategori terlantar," katanya.

Menurut Karyasa, hingga saat ini masih banyak rumah tangga miskin (RTM), padahal program Dinsos tentang pengentasan seharusnya sudah bisa mengurangi jumlah RTM di Bali. "Inilah yang kami pertanyakan, berapa sebenarnya data resmi RTM hingga saat ini. Kami ingin ada kepastian dari program pengentasan kemiskinan tersebut," ucap politisi PDIP.

Selain itu, kata Karyasa Adnyana, ada beberapa program lain yang juga diminta penjelasan kepada Dinsos di antaranya program bedah rumah. "Seperti kita ketahui di lapangan masih terjadi keluhan dari masyarakat terhadap kualitas rumah dari program bedah rumah yang digagas Gubernur Mangku Pastika. Nah ini yang kita pertanyakan, apakah dana bedah rumah tersebut terealisasi semuanya atau tidak," ujarnya.

Jika demikian, kata dia, kesalahannya dimana, apakah sistem yang salah ataukah pelaksanaan di lapangan yang bermasalah, sebab program pengentasan kemiskinan tersebut dananya bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. "Kami ingin melihat hasil akhirnya seperti apa, apakah rumah tangga miskin berkurang ataukah tetap bertambah," kata pria asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu.

Sementara itu, Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi Pemprov Bali Ketut Teneng menjelaskan, anak terlantar tidak serta merta dikategorikan masuk dalam kelompok RTM, sebab ada banyak faktor pemicunya. Namun demikian, Teneng mengatakan jika Dinsos sendiri sudah punya program untuk menanggulangi masalah tersebut.

Terhadap pengentasan kemiskinan di Bali, Teneng mengatakan sejauh ini sudah menunjukkan hasil, itu dengan menempatkan Bali pada urutan kedua secara nasional setelah DKI Jakarta untuk program pengentasan kemiskinan. "Kami berharap agar rencana pengentasan 10.000 kepala keluarga kategori miskin setiap tahun dapat terealisasi," kata Teneng.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement