Rabu 19 Jan 2011 13:09 WIB

Harga Beras Tinggi, Warga Bengkulu Terancam Kelaparan

Beras
Foto: sragen.go.id
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Sejumlah warga di Provinsi Bengkulu terancam kelaparan akibat tingginya harga beras saat ini, sedangkan operasi beras murah belum ada tanda-tandanya untuk digelar. Harga beras pada tingkat pedagang pengecer di Kota Bengkulu saat ini naik berkisar antara Rp 250 hingga Rp 1.250 per kilogram, sedangkan sebelumnya juga sudah naik, kata Zuriyati seorang warga di kawasan Lingkar Timur Kota Bengkulu, Rabu (19/1).

"Biasanya kami setiap bulan mendapatkan beras warga miskin (Raskin) dengan harga Rp1.600 per kilogram, namun bulan Januari 2011 belum ada lagi," katanya.

Sedangkan untuk membeli beras di pasaran harganya cukup tinggi yaitu beras lokal dijual pedagang pengecer Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 6.250 per kilogram. Beras medium (Ir 64) saat ini dijual juga Rp 7.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.900 per kilogram, dengan harga beras setinggi itu jelas tidak mampu mendapatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Ibu tiga orang anak ini setiap hari menjual makanan goreng-gorengan dengan penghasilan rata-rata Rp65 ribu per hari, penghasilan sebesar itu untuk biaya anak sekolah dan hidup sehari-hari. "Kami mohon kepada pemerintah agar cepat membagikan Raskin sebagai penyambung hidup anak-anak sekeluarga, sedangkan suaminya sebagai buruh bangunan tidak menetap," ujarnya.

Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu Alwi mengakui bahwa harga beras pada tingkat pedagang saat ini sudah cukup tinggi. Untuk menggelar operasi pasar beras murah sampai sekarang belum ada SK dari Gubernur Bengkulu menetapkan masalah harga eceran tertinggi (HET) dan operasi pasar (OP).

Surat permohonan OP beras itu sudah disampaikan ke Gubernur Bengkulu terakhir tanggal 17 Desember 2010, namun sampai sekarang belum turun. Sementara surat Meteri Peragangan ke Gubernur Bengkulu yang kedua ini tanggal 11 Januari 2011 sedangkan surat pertama pada tanggal 18 November 2010.

Stok beras pada tingkat pedagang cukup, namun harganya saat ini tidak terkenddali dan cendrung terus naik, hal itu terjadi karena raskin tahun 2011 belum dibagikan sehingga terjadi lonjakan pembeli beras di pasaran. "Kami masih menunggu surat SK dari Gubernur untuk operasi pasar tersebut dan surat permintaan dari kabupaten/kota," katanya.

Kasubdin Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu Sarbaini menyatakan siap menggelar operasi pasar asal sudah ada Sk dari Wali Kota dan Gubernur Bengkulu. Harga beras di pasaran saat ini sudah cukup tinggi bila dibandingkan dengan bulan lalu rata-rata ada naik di atas sepuluh persen.

Untuk beras lokal dari bulan lalu masih Rp 5.600 naik menjadi Rp 6.250 pada pekan lalu bulan Januari 2011 dan sekarang kembali naik menjadi Rp 7.500 per kilogram. Beras jenis medium dari Rp 6.900 pekan lalu naik menjadi Rp 7.500 per kilogram dan beras jenis super dari Rp 9.500 pekan lalu naik menjadi Rp 9.750 per kilogram.

Seorang pedagang beras di kawasan Pasar Panorama Kota Bengkulu Robi mengatakan, kenaikan harga beras itu dari tingkat pedagang besar sedangkan stok cukup. Stok beras pada tingkat pedagang cukup dan permintaan saat ini meningkat, sehingga memicu naiknya harga di pasaran, ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement