Ahad 16 Jan 2011 01:53 WIB

Hendak Liput Kesurupan, Kuli Tinta Diusir Satpam Kampus

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Wartawan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diusir paksa petugas satuan pengamanan saat hendak meliput peristiwa kesurupan di Akademi Kebidanan (Akbid) Aifa Husada, Pamekasan, Sabtu (15/1).

Aksi pengusiran oleh petugas Satpam kampus ini membuat berang sejumlah wartawan. Bahkan delapan orang wartawan dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik yang datang ke lokasi sempat bersitegang dengan petugas keamanan kampus, hingga nyaris bentrok.

Emosi para kuli tinta ini menjadi memuncak saat salah seorang dari dua personel petugas Satpam di kampus itu menantang para wartawan berkelahi, karena mereka terus mendesak petugas memperbolehkan meliput peristiwa kesurupan yang menimpa sejumlah mahasiswa di kampus itu.

"Saya layani tantangan anda berkelahi, saya tidak takut," tutur kontributor RCTI Deddy Priyanto, menirukan kalimat petugas Satpam. Reaksi pria paruh baya ini lalu direspon wartawan lain yang juga merasa tersinggung dengan sikap petugas keamanan kampus hingga suasana semakin memanas.

"Saya datang ke sini ini dengan baik-baik menjalankan tugas jurnalis. Jika anda menantang berkelahi seperti ini, saya juga tidak takut akan saya layani," balas wartawan Radar Madura, Nadi Mulyadi.

Namun suasana tegang antara wartawan dengan petugas keamanan kampus ini tidak berlangsung lama. Suasana menjadi reda setelah perwakilan pihak akademik meminta maaf atas tindakan kasar petugas Satpam di Akbid Aifa Husada tersebut.

Nadi Mulyadi yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Pamekasan ini menyesalkan sikap satpam kampus yang bertindak kasar tersebut yang seharusnya tidak terjadi, apalagi di lingkungan akademik.

Peristiwa kesurupan di kampus Akbid Aifa Husada Pamekasan Sabtu (15/1) itu bukan yang pertama kali terjadi. Namun pihak kampus selalu menutupi peristiwa ini, tanpa alasan yang jelas.

Korbannya kebanyakan mahasiswa dan terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada peristiwa kesurupan yang terjadi Sabtu (15/1) itu terlihat seorang mahasiswa digotong keluar ruang kelas dengan kondisi tubuh yang meronta-ronta sambil berteriak histeris.

Beberapa orang mahasiswa lain terlihat membawa sepeda berwarna putih, masuk ke salah satu ruangan tempat mahasiswa kesurupan itu dirawat. Menurut warga yang tinggal di sekitar lokasi kampus, hampir setiap minggu di kampus Akbid Aifa Husada yang terletak di Jalan Pintu Gerbang Pamekasan ini memang selalu ada mahasiswa yang kesurupan.

"Konon di kampus ini dulunya memang terkenal 'angker'. Makanya wajar jika selalu ada korbannya," kata pria sepuh yang mengaku bernama Iksan ini menuturkan.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement