Selasa 11 Jan 2011 04:29 WIB

Banjir Lahar Dingin, Warga Muntilan Kembali Mengungsi

Rep: m asadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Warga Muntilan, Magelang kembali mengungsi. Kali ini, akibat lahar dingin Merapi yang menyebabkan banjir bandang.

Akibat diterjang banjir lahar dingin, sekitar 2000 jiwa atau 1033 KK, warga Desa Sirahan, Kecamatan Salam dievakuasi ke dua titik pengungsian. Yaitu ke tempat pengungsian akhir (TPA) Tanjung, Muntilan dan balai Desa Sri Wedari.

‘’Karena akses jalan tertimbun material vulkanik berupa pasir, batu dan lumpur, aktivitas warga lumpuh total, mereka sudah dievakuasi ketempat yang lebih aman. Banjir lahar dingin masih menjadi ancaman yang sangat membahayakan,’’ kata Kaur Kesra Desa Sirahan Muhammad Rochim.

Menurut Rochim, puluhan rumah warga di desanya rusak tertutup pasir, batu dan lumpur. Ketinggian pasir yang menutup rumah-rumah warga tersebut antara dua hingga tiga meter. Selain masih terancam banjir susulan, yang diperkirakan masih akan terus terjadi, rumah tinggal mereka tak lagi bisa di empati.

Akibat terjangan banjir lahar dingin yang sangat besar tersebut, di desanya ada tujuh dusun yang cukup parah. Hampir 90 persen rumah warga terendam material vulkanik. Namun untuk jumlah pastinya, ia mengaku belum tahu persis, karena  masih dalam pendataan. ‘’Sampai sekarang memang belum diketehaui secara pasti jumlahnya, kami masih terus melakukan pendataan.’’

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Utoyo kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir lahar Senin (10/11), mengatakan, pihaknya memang tidak mengira dampak banjir lahar dingin Ahad (9/1) malam begitu hebat. ‘’Kita semua tidak mengira, banjir kemarin jauh lebih besar dari banjir Senin (3/1) lalu, yang merupakan banjir terbesar pasca erupsi Merapi,’’ katanya.

Pihaknya akan memnfokuskan pada penanganan tanggap darurat penanganan pengungsi, dan normalisasi jalur utama Magelang-Yogyakarta.’’Untuk pengungsi kami prioritaskan penyaluran logistik, untuk menormalisasi ruas jalan kalau perlu kami lembur, lebih cepat normal lebih baik,’’ katanya menambahkan.

Sementara itu, cuaca yang sejak pagi tampak cerah, di seputar Merapi sekitar pukul 13.30 mendung, bahkan hujan mulai turun. Warga yang seputar Kali Putih Jumoyo, dan ratusan penonton berlarian meninggalakan lokasi. Mereka mengaku takut jika mendadak banjir besar susulan datang dari hulu. ‘’Daripada diterjang banjir lagi, lebih baik lari duluan ke tempat yang aman, apalagi hujan mulai turun begini,’’ ujar Rubiyanto, warga Gulon. N m as’adi

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement