Senin 20 Dec 2010 22:07 WIB

Gunung Raung Belum Stabil

Gunung Raung
Gunung Raung

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI- Aktivitas vulkanik Gunung Raung hingga kini belum juga stabil, setelah tiga hari mengalami peningkatan sejak Kamis (16/12) lalu, kegiatan gunung api berketinggian 3.332 mdpl itu sepanjang Ahad  (19/12), kembali turun.

Berdasarkan pencatatan alat seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Mangaran Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, vulkanik B tercatat sebanyak 22 kali, tektonik jauh 2 kali dan tremor 2 kali.

"Secara visual puncak Gunung Raung pagi ini kembali tertutup kabut tebal, sehingga kami tidak bisa melakukan pengamatan secara fisik," ucap kepala Pos Pengamatan Gunung Api Mangaran Desa Sumberarum, Kecamatan Songgo, Banyuwangi, Balok Supriyadi, Senin pagi.

Sejak mengeluarkan hembusan asap disertai abu vulkanik, kata Balok Supriyadi, kegiatan vulkanik Gunung Raung mengalami peningkatan, di antaranya Kamis (16/12) tercatat vulkanik B sebanyak 23 kali, tektonik jauh sebanyak 4 kali dan tremor sekali. Kemudian Jumat (17/12), terdapat kenaikan vulkanik B sebanyak 25 kali, tektonik jauh 3 kali dan tremor sekali, dan Sabtu (18/12) tercatat vulkanik B 32 kali, vulkanik A 1 kali, tektonik jauh sebanyak 2 kali dan tremor sekali.

"Jadi kegiatan vulkanik Gunung Raung tidak stabil," kata Balok Supriyadi, menjelaskan. Sehubungan dengan potensi terjadinya hujan abu tersebut, menurut Balok Supriyadi, pihaknya telah berkirim surat ke beberapa instansi pemerintah daerah yang wilayahnya masuk dalam area terdampak abu vulkanik Gunung Raung, khususnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang wilayahnya tercatat sebagai daerah terdampak terbesar hujan abu tersebut.

Selain berpotensi menimbulkan sakit mata, hujan abu vulkanik Gunung Raung juga bisa menyebabkan penyakit gangguan pernafasan karena telah menghirup udara yang telah tercemari abu tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement