Rabu 03 Nov 2010 22:48 WIB

Bupati Jamin Status Kependudukan Warga Ahmadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT--Bupati Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Zaini Arony, menjamin status kependudukan 37 kepala keluarga warga Ahmadiyah, yang saat ini mengaku belum memiliki status kependudukan. "Saya sudah perintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) agar melayani berbagai administrasi kependudukan warga Ahmadiyah baik yang ada di penampungan maupun yang sudah kembali," katanya kepada wartawan di Giri Menang, Rabu.

Menurut Bupati, 37 KK warga Ahmadiyah tersebut masih menjadi warga Kabupaten Lombok Barat, sehingga kendati mereka sudah berada di penampungan transito Kota Mataram sejak tahun 2006 namun status mereka tetap warga Lombok Barat. "Karena keberadaan mereka di Kota Mataram, hanya sebagai pengungsi bukan sebagai warga tetap Kota Mataram," katanya.

Bahkan, kata Bupati, dari 37 KK yang dulunya mengungsi ke Kota Mataram, sebanyak 13 KK kini sudah kembali ke kampung halamannya di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar. "Artinya, cepat maupun lambat warga Ahmadiyah yang masih berada di penampungan transito Kota Mataram akan kembali juga ke kampung halamannya di Lombok Barat," katanya.

Basiruddin Aziz, mubalig warga Ahmadiyah sebelumnya mengatakan, sedikitnya 37 KK warga Ahmadiyah di Kabupaten Lombok Barat, hingga kini kesulitan mendapatkan status kependudukan. "Kami hingga kini belum punya status kependudukan baik dari Lombok Barat sebagai kabupaten asal, maupun di Kota Mataram yang menjadi lokasi pengungsian," katanya.

Menurut dia, pada saat warga Ahmadiyah ingin mengurus status kependudukan di desa asal, aparat desa enggan melayani dan mengatakan itu merupakan tanggung jawab Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). "Begitu juga saat kami ingin membuat status kependudukan di Kota Mataram, mereka mengatakan kalau kami hanya titipan dari Provinsi NTB," katanya.

Kondisi itu membuat 24 kepala keluarga (KK) warga Ahmadiyah yang masih di pengungsian asrama transito Kota Mataram, dan 13 KK yang sudah kembali ke Dusun Ketapang merasa diasingkan.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement