Rabu 08 Dec 2010 11:40 WIB

Banjir di Bandung Selatan Kian Meluas

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Hujan deras yang mengguyur kawasan Hulu Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya mengakibatkan banjir di kawasan Kabupaten Bandung bagian selatan terus meluas.

Banjir selain menggenang ribuan rumah di kawasan Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, juga meluas menggenang sejumlah rumah dan areal pesawahan di Kecamatan Rancaekek akibat luapan Sungai Cikeruh.

Genangan banjir akibat luapan sungai juga terjadi di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang dengan ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter-satu meter. Sedangkan di Baleendah dan Dayeuhkolot, genangan banjir bahkan sampai 1,5 meter dan memaksa ribuan penduduk kembali mengungsi ke Gedung Serba Guna, sekolah dan di aula kantor partai politik.

Intensitas dan curah hujan yang cukup tinggi di kawasan Bandung selatan, mengakibatkan kawasan Baleendah dan Dahyeuhkolot terancam banjir besar diakhir 2010 ini.

Hujan deras turun merata di Cekungan Bandung dengan rata-rata dua-empat jam. Hujan biasanya turun sore-malam hari, dan terjangan banjir biasanya meninggi di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot sekitar lima-tujuh jam kemudian.

"Saatnya kami kembali ke tempat pengungsian, mungkin lebih panjang lagi dibandingkan waktu mengungsi awal 2010," kata Rahmat, seorang warga Kampung Cieunteung Kelurahan/Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.

Pada awal 2010 lalu, warga Cieunteung mengungsi dalam waktu hampir lima bulan. Khususnya mereka yang tinggal di kawasan rawan banjir Cieunteung. Banjir itu juga menggenang Kompleks Batalyon Zipur Dayeuhkolot.

Warga di kawasan Baleendah meminta agar pemerintah segera melakukan pengerukan aliran Sungai Citarum. Sedimentasi atau lumpur endapan yang tebal di sungai menjadi "kambing hitam" banjir di kawasan itu.

"Pengerukan sungai mungkin solusi paling tepat. Itupun tidak akan berlangsung lama karena lumpur kembali mengendap. Namun setidaknya aliran lebih lancar untuk setahun dua tahun ke depan," kata Rahmat.

Banjir di Baleendah dan Dayeuhkolot cukup mengganggu aktifitas warga. Aktivitas mencari nafkah mereka terhambat, khususnya mereka yang bergerak di sektor perdagangan dan wiraswasta.

Dalam beberapa hari terakhir, banjir juga menggenang ruas jalan Baleenda-Dayeuhkolot yang merupakan jalur ke Kota Bandung. Akibatnya arus lalu lintas terputus dan dialihkan menggunakan jalan raya Baleendah-Bojongsoang yang mengakibatkan kemacetan luar biasa.

Jalan raya yang tergenang lainnya adalah jalur Baleendah-Rancamanyar dan Dayeuhkolot-Cangkuan yang merupakan jalan akses menuju kawasan industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement