REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Wali kota/Wakil Wali kota Banda Aceh 2011 direncanakan menggunakan perangkat elektronik atau E-Voting (Electronic Voting), kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A Iskandar. "Kami merencanakan, Pemilukada di Banda Aceh akan menggunakan E-voting, menyusul diterapkannya pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di daerah itu," katanya di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan terkait uji coba pelaksanaan sistem pemilu elektronik yang akan dilakukan di enam kabupaten/kota di Tanah Air salah satunya di Ibu kota Provinsi Aceh.

Electronic voting adalah suatu metode pemungutan suara dan penghitungan suara dalam suatu pemilihan dengan menggunakan perangkat elektronik.

Menurut dia, dengan E-voting penghitungan suara akan lebih cepat, bisa menghemat biaya dan peralatan dapat digunakan berulang kali untuk Pemilu dan Pemilukada. "Tingkat kesalahan terhadap E-voting sangat kecil, karena seluruh data pemilih tercatat sesuai dengan KTP yang dimilikinya dan setiap pemberi suara diberi tanda secara otomatis oleh sistem," katanya.

"Artinya, setiap WNI memiliki satu identitas yang bisa digunakan dimanapun dan data itu digunakan sebagai data Pemilu elektronik," katanya. Ia optimistis, pelaksanaan Pemilukada di Kota Banda Aceh dapat dilaksanakan dengan cara elektronik, jika proses pembuatan KTP elektronik tersebut tuntas sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

"Kami juga akan terus berupaya agar E-Voting dapat diterapkan pada Pemilu Presiden dan Legislatif 2014," kata Mirzaan.

Sementara itu, Wakil Wali kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan pihaknya akan mendukung program pembuatan KTP elektornik di kota tersebut. "Kami akan menyediakan fasilitas dan menyiapkan sumber daya manusia untuk menyukseskan pembuatan KTP," demikian Illiza.

Ikuti Whatsapp Channel Republika