Senin 06 Dec 2010 03:46 WIB

Tertimbun Sumur Runtuh, Seorang Penambang Emas Tewas

Rep: eko widiyatno/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Musibah menimpa lima penambang emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Saat mereka sedang menggali sumur untuk menambang emas yang ada di dalamnya, Sabtu (4/12). petang, tiba-tiba dinding sumur runtuh dan mengubur penambangnya.

Dari empat penambang yang ada dalam sumur tersebut, empat orang di antaranya berhasil lolos dari maut. Seorang penambang tak bisa diselamatkan, karena dalamnya timbunan yang mengubur tubuh penambang.

Korban yang tewas adalah Taryono (42), warga desa setempat. Jasad Taryono tertimbun longsoran dinding sumur yang memiliki kedalaman 20 meter. Jenasahnya baru bisa diangkat 5 jam kemudian, setelah tim SAR dari Brimob Polres Banyumas dibantu dengan penambang lainnya, bekerja keras mengangkat jasad korban.

Upaya mengangkat jasad Taryono cukup sulit, karena pada Sabtu petang tersebut, hujan deras melanda kawasan itu. Apalagi lubang sumur yang dibuat para penambang untuk menambang emas, memiliki diameter sangat sempit, sekitar 0,5 meter.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, sesaat sebelum kejadian, korban bersama empat rekannya melakukan penggalian di dasar sumur yang memang mengandung bijih emas. Penggalian dimulai sejak pukul 13.00, saat masih belum turun hujan.

Namun sekitar 15.30, hujan deras mengguyur wilayah itu. Namun hujan tidak menghentian upaya penggalian yang dilakukan para penambang. Meski pun hujan, penggalian memang masih mungkin dilakukan karena pada bibir sumur dibuat semacam gubug. Selain itu, pada bibir sumur dibuat tanggul dari tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar, sehingga air hujan tidak mengalir ke dalam sumur.

Beberapa saat setelah hujan tersebut, tiba-tiba dinding sumur runtuh sehingga lima orang yang ada di dasar sumur, tertimbun longsoran tanah. Beruntung, empat penambang yang lain bisa segera menyelamatkan diri sebelumnya longsoran tanah makin banyak menimbun dasar sumur.

Awalnya, para penambang yang jumlahnya puluhan orang di kawasan itu, berusaha mengevakuasi sendiri korban Taryono. Namun karena kesulitan, mereka melaporkan kejadian ini ke polisi yang kemudian menadatangkan tim SAR Brimob. Akhirnya, jenasah  Taryono baru bisa diangkat ke permukaan sumur sekitar pukul 20.30 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement