Senin 29 Nov 2010 15:55 WIB

Tiga Hari Asap Gunung Anak Krakatau Mengarah ke Lampung

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Sudah tiga hari asap Gunung Anak Krakatau yang mengandung debu vulkanik mengarah ke Lampung, dengan ketinggian mencapai 1.000 meter.

"Ketinggian asapnya lebih rendah dari sebelumnya dan pada Sabtu (27/11) ketinggiannya hanya 800 meter," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Ahad (28/11).

Menurut dia, Anak Krakatau terlihat sangat jelas dari pos pemantau, menyusul cuaca cerah. "Kami dapat melihat bentuk GAK begitupun dengan asapnya yang berwarna kelabu kehitam-hitaman," ujarnya.

Alat perekam gempa di Pos Pemantau sudah tidak bisa merekam aktivitas kegempaan Anak Krakatau karena Solar Panel kembali tertutup debu vulkanik.

"Solar Panel, salah satu komponen alat penangkap gempa pada Sismometer yang ada di Gunung Anak Krakatau, kemarin sempat berfungsi lagi selama sembilan jam 40 menit, dan kami mencatat kegempaan sebanyak 286 kali, tapi sekarang tidak berfungsi lagi," katanya.

Dia mengungkapkan, gunung tersebut juga sempat mengeluarkan dentuman dan getaran masing-masing tiga kali.

"Dentuman dan getaran masih kami rasakan di pos pemantau, termasuk oleh warga yang tinggal dipesisir Pantai Cinangka," katanya.

Rinciannya, dari 286 gempa yang di Gunung Anak Krakatau, vulkanik dalam (VA) empat kali, vulkanik dangkal (VB) 78 kali, letusan 34 kali, tremor letusan 77 kali, tremor harmonik dua kali, dan hembusan 91 kali. "Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status GAK pada level II atau `waspada`," katanya.

Warga atau turis tetap dilarang mendekat pada radius dua kilometer, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement