Ahad 28 Nov 2010 12:23 WIB

Asap Belerang Bromo Kian Ganggu Warga Jarakijo Malang

Rep: Asan Aji/ Red: Endro Yuwanto
Gunung Bromo
Foto: antara
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGO--Asap belerang vulkanik Bromo yang sudah dua kali meletus tidak hanya sampai di kawasan Desa Ranupane dan Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang. Namun, sudah mulai mengganggu warga Jarakijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Asap belerang yang bercampur abu vulkanik itu dirasakan sekitar 469 warga yang berdomisili di kawasan Dusun Jarakijo. Sebab, kepulan asap berwana hitam pekat yang terjadi sejak letusan kedua Sabtu (27/11) sekitar 05.09 WIB itu memang mengarah ke barat daya, tepatnya kawasan Kabupaten Malang.

‘’Sesuai dengan arah hembusan angin, memang mengarahkan ke Malang. Makanya, warga yang ada di kawasan Jarakijo sebagai daerah paling tinggi dan berdekatan dengan Bromo diimbau agar menggunakan masker,’’ ujar Ketua Tim Tanggap Darurat Bromo, Gede Suantika, Sabtu.

Menurut Gede Suantika yang juga merupakan Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi dari Pusat Badan Vulkanologi dan Megitasi Bencana Geologi (PBVMBG) Bandung ini,  penggunaan masker itu untuk menghindari dampak dari asap yang mengandung belerang itu. Sehingga, kesehatan warga tidak terancam.

Menyikapi imbauan tersebut, Pemkab Malang melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan PMI Kabupaten Malang melakukan pembagian masker pada warga. Pembagian masker itu dibantu Polres Malang, Kecamatan Poncokusumo,  aparat Desa  Ngadas bersama aparat dari Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS).

Dalam pembagian masker itu, kata Kepala BTNBTS, Bambang Rudi,  warga juga diberi pengarahan terkait dengan proses evakuasi jika sewaktu-waktu Bromo mengeluarkan materialan yang membahayakan.  ‘’Itu kami lakukan jika letusan Bromo benar-benar membahayakan mereka,’’ katanya.

Bambang menjelaskan jalur evakuasi untuk pengungsian bagi warga Jarak Ijo dan Jemplang Desa Ngadas ke Desa Gubuk Klakah, yakni warga dua dusun itu diminta turun melintas di Pos Gubuk Klakah lalu ke Desa Ngadas dan ke Desa Gubuk Klakah. ‘’Pusat pengungsian yang aman, mungkin di sana,’’ tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement