Rabu 24 Nov 2010 05:01 WIB

Dideklarasikan, Yogya Aman Dikunjungi

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Yogyakarta bersama 40 komunitas pemuda dan seniman menggelar deklarasi Yogya aman dikunjungi di titik nol atau depan Gedung Agung Yogyakarta, Selasa (23/11). Deklarasi tersebut dipimpin oleh Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Arudji Anwar dan Kapoltabes Yogyakarta Atang Heriyadi.

Walikota Yogyakarta Herry Zudianto mengakui, pasca letusan Merapi 26 Oktober 2010 lalu kunjungan wisatawan ke Yogyakarta menurun drastis. Karenanya melalui deklarasi ini pihaknya ingin membalikkan opini yang selama ini terbangun bahwa Yogyakarta itu aman dan nyaman untuk dikunjungi.

"Kita ingin membalikkan opini yang terbangun bahwa Yogya bahaya. Tetapi Yogya ini aman dan nyaman," tandasnya. Pihaknya kata Herry, sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) untuk menggelar aksi komprehensif yang lebih besar lagi untuk menarik wisatawan kembali ke Yogyakarta.

"Akan ada gebrakan lanjutan termasuk kebijakan. Tapi saat ini tengah kita rumuskan dan koordinasikan dengan instansi terkait lain," tambahnya. Salah satu kebijakan yang tengah dirumuskan itu antara lain wacana pemberian diskon khusus masuk obyek wisata di Yogyakarta bagi wisatawan tahun 2010.

Pihaknya kata Herry, akan memanfaatkan moment liburan akhir tahun untuk kembali meramaikan iklim wisata di kota Yogyakarta. Diharapkan awal tahun 2011 iklim wisata di Yogyakarta kembali pulih seperti sebelum letusan Merapi terjadi. "Saya yakin awal tahun pulih jika ada dukungan media," tegas Herry.

 terangnya

Dandim Yogyakarta Arudji Anwar mengatakan, deklarasi Yogya aman tersebut sebagai bentuk kepedulian para komunitas pemuda di Yogyakarta terhadap kota pariwisata ini. Menurutnya, pasca letusan Merapi 26 Oktober 2010, kunjungan wisatawan ke kota pariwisata ini menurun drastis. "Kita ingin membuktikan bahwa Yogya ini aman dan nyaman untuk dikunjungi," tandasnya.

Menurutnya, sedikitnya ada 40 komunitas pemuda yang ikut dalam deklarasi tersebut. Selain deklarasi Yogya aman dan nyaman, komunitas pemuda tersebut juga memberikan sejumlah bantuan kepada pemuda-pemuda di bantaran Kali Code Yogyakarta yang terancam aliran banjir lahar dingin Merapi. Bantuan tersebut berupa sekop dan peralatan lain untuk pembersihan kali Code.

Seperti diketahui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan tingkat hunian atau okupansi hotel dua pekan lebih paska letusan Merapi  26 Oktober  mengalami penurunan hingga 80 persen dari jumlah kamar yang ada.

“Saat ini tingkat hunian hotel baik kelas bintang maupun melati yang ada di Yogyakarta  mengalami penurunan drastis," terang Ketua DPP PHRI Yati Sukamdani.

Menurutnya, tingkat hunian hotel di Yogyakarta hanya mencapai 20 persen saja padahal sebelumnya tingkat hunian hotel di Yogya bisa mencapai 100 persen. Pihaknya khawatir jika kondisi tersebut terus berlangsung, maka akan banyak hotel yang tutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement