Ahad 14 Nov 2010 01:06 WIB
Gunung Merapi Meletus

Waspadai Banjir Lahar Dingin

Aliran lahar dingin di Sungai Gendol
Aliran lahar dingin di Sungai Gendol

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Masyarakat di kawasan barat puncak Gunung Merapi diminta mewaspadai kemungkinan banjir lahar dingin di berbagai aliran sungai yang berhulu di gunung berapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

"Warga harus menaati ketentuan tentang bahaya lahar dingin di berbagai alur sungai," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Magelang Utoyo, di Magelang, Sabtu (13/11).

Sejumlah alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi di wilayah setempat antara lain Kali Pabelan, Senowo, Lamat, Kali Blongkeng, Kali Bebeng, dan Kali Putih. Hujan yang sering mengguyur kawasan itu dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah alur sungai mengalami banjir lahar dingin yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai 'banjir ladhu'.

Arus air selain membawa material vulkanik dari Merapi juga dahan dan pohon yang tumbang. Berbagai cek dam di alur sungai setempat hingga saat ini penuh dengan material vulkanik Merapi. Sejumlah awak truk nekat beroperasi mengangkut pasir dari beberapa sungai yang penuh dengan material Merapi dan ditambang oleh beberapa warga setempat.

"Berdasarkan ketentuan Badan Vulkanologi, hingga saat ini masyarakat belum boleh beraktivitas pada jarak sekitar 300 meter dari alur sungai, karena sewaktu-waktu bisa terjadi banjir lahar dingin," katanya.

Berdasarkan pantauan, aktivitas penambangan pasir Merapi terlihat antara lain di sungai Pabelan, Senowo, dan Lamat. Status aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih di level tertinggi 'awas'.

Semburan awan panas, luncuran lava pijar, hujan abu, dan banjir lahar dingin masih terjadi sejak letusan pertama Merapi pada 26 Oktober 2010. Sebagian besar warga dari berbagai desa yang relatif dekat dengan puncak Merapi hingga saat ini masih mengungsi di berbagai tempat yang relatif aman.

Namun sebagian kecil mereka sudah pulang dari pengungsian ke dusun-dusun setempat untuk mengurus ternak, membersihkan rumah dari abu, dan kerja bakti membersihkan jalan dari abu vulkanik Merapi.

Pada malam hari mereka kembali ke pengungsian, namun sebagian lainnya tetap berjaga di dusun masing-masing seperti di Desa Ngargomulyo, Sumber, Keningar, Mangunsoko, Paten, Krinjing, Kecamatan Dukun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement