Ahad 14 Nov 2010 02:25 WIB

64,7 Persen Warga Tinggalkan Tempat Pengungsian

Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Asisten III Bidang Kesra Setda Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Syamsudin mengemukakan, jumlah pengungsi yang meninggalkan tempat pengungsian di beberapa titik di daerah itu hingga Sabtu (13/11), mencapai lebih kurang 64,7 persen.

"Pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian, hingga pukul 10.00 WIB mencapai 23.715 jiwa atau sekitar 35,3 persen dari total sebelumnya mencapai 66.993 jiwa," katanya di Boyolali, Sabtu.

"Jadi, sebanyak 43.278 orang pengungsi sudah meninggalkan tempat pengungsian," kata Syamsudin yang juga sebagai koordinator penanganan bencana di Boyolali.

Menurut dia, dari sebanyak 66.993 pengungsi yang berasal dari tiga kawasan rawan bencana, yaitu Kecamatan Selo, Cepogo, dan Musuk, tersebar di 104 titik pengungsian. Hanya saja, kata Syamsudin, pihaknya belum dapat memastikan, titik-titik pengungsian yang benar-benar telah ditinggalkan para pengungsi.

"Dari jumlah pengungsi sebanyak itu, masih kita pantau lagi. Mereka bisa jadi pada malam hari kembali ke pengungsian," katanya.

Menurut dia, jumlah pengungsi di Boyolali Kota, saat ini mencapai sebanyak 17.000 jiwa. Mereka menempati di GOR Pemda, pendopo Pemkab, gedung DPRD, SMAN 1, SMAN 3, dan sejumlah balai desa.

Sementara sebanyak 8.000 pengungsi asal Desa Jemowo, Dragan, dan Lampar, di Kecamatan Musuk, yang menempati SMP Negeri 2 Jatinom, Klaten, sebagian besar sudah kembali ke kampung halamannya.

Menurut Setiyono, relawan Merapi asal Musuk, pengungsi dari Desa Sangup hanya dialihkan ke Balai Desa Jemowo. Selain itu, sebanyak 3.000 pengungsi asal Desa Sukorejo, Suroteleng, Ringinlarik, Karang Kendal, dan Karanganyar di Musuk, yang menempati aula kantor Kecamatan Jatinom, seluruhnya sudah kembali ke kampungnya. "Mereka pulang ke kampungnya dikoordinir oleh kepala desa masing-masing," katanya.

Menurut Kepala Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk, Sudarto, sebanyak 2.873 warganya mengungsi ke Boyolali kota, terdiri atas 1.316 laki-laki, 1.557 perempuan, 186 lansia, 187 Balita, 27 ibu hamil, dan 47 ibu menyusui.

Mereka mengungsi di beberapa tempat di antaranya, gedung Puri Putri, gedung Muhammadiyah Banaran, dan gedung Galaksi di Winong. Namun, kata dia, mereka pada Sabtu ini, seluruhnya sudah pamitan untuk kembali ke kampung masing-masing.

Sementara, sebanyak 1.200 pengungsi asal Desa Paras, Mliwis, Jelok, Genting, Sepandan, Jombong, di Kecamatan Cepogo, dan Desa Kembangsari (Musuk), Dusun Tegal sruni, Desa Samiran (Selo) yang

menempati gedung Marhaen di Jalan Durian Boyolali, juga meninggalkan tempat pengungsiannya.

Menurut Sulis Biantoro, salah seorang relawan Merapi, mereka sudah seluruhnya pulang dan gedung itu kini kosong ditinggalkan pengungsi. Sulis mengatakan, pihaknya juga telah mengantar sebanyak 100 warga Desa Gedangan yang mengungsi di Balai Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement