Kamis 11 Nov 2010 00:48 WIB

Diduga Teroris, Warga Pekalongan di Solo Dibekuk Densus 88

Rep: My1/ Red: Djibril Muhammad
Densus 88
Foto: Antara
Densus 88

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Datasemen khusus (Densus) Anti Teror 88 menangkap seorang warga asal Pekalongan bernama Muhammad Bahrun Naim (27) di rumah kontrakannya, Kampung Mertodranan RT 2 RW 3, Kelurahan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (10/11) pagi. Di rumah tersebut, ditemukan ratusan peluru, laptop, tempat pistol, dan hardisk komputer.

Terkait hal tersebut, belum ada keterangan jelas keterlibatan Bahrun dengan kegiatan terorisme. Warga setempat, Salim menuturkan anggota densus datang ke rumah kontrakan tersebut pada Rabu (10/11) subuh. Menurutnya, ada tiga orang dari dalam rumah yang dibawa Densus. "Ada tiga orang yang dibawa, selain Bahrun, ada istri dan anaknya," ungkapnya.

Ketua RT setempat, Mulyadi, mengaku dirinya sempat diajak anggoat Densus 88 untuk melihat isi kontrakan. Dia menyebutkan ada 10 personel Densus 88 dan 5 mobil yang datang ke tempatnya. "Pukul 05.55, saya diajak masuk ke rumah bersama 6 orang anggota densus. Anggota densus sempat menggedor pintu, tapi tidak dibuka. Akhirnya pintu didobrak," tuturnya.

Mulyadi mengatakan dirinya tidak melihat sosok Bahrun di dalam rumah. Akan tetapi, anggota densus menggeledah seisi rumah dan menyita beberapa barang. Dari rumah tersebut, densus menyita 534 peluru berbagai ukuran, satu buah laptop, 6 hardisk komputer, 2 tempat pistol, buku dan CD, serta 2 Handy Talky (HT).

Rumah tersebut, menurut Mulyadi, telah dikontrak Bahrun sejak 4 yang lalu. Berdasarkan KTP yang diserahkan ke dirinya, Bahrun merupakan warga kelahiran Pekalongan pada 6 September 1983. "Dia mengaku bekerja wiraswasta sebagai teknisi komputer di luar kota, tapi hingga saat ini saya minta surat keterangan boro tidak dikasih," ujarnya.

Mulyadi mengatakan Bahrun merupakan orang yang tertutup. Bahrun juga tidak banyak dikenal warga sekitar lantaran dan jarang bersosialisasi. Rumah kontrakannya pun selalu tertutup. Namun, hal itu berbeda dengan istrinya yang diketahui bernama Rafiqo Hanum. Menurut Mulyadi, istri Bahrun justru akrab dengan tetangga sekitar.

"Kalau istrinya sering kumpul dengan ibu-ibu PKK di sekitar sini. Dengan ibu-ibu sekitar juga sosialisasinya baik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement