Ahad 07 Nov 2010 00:34 WIB

Pengungsi Merapi di Kabupaten Semarang Kekurangan Logistik

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Sedikitnya 300 warga lereng Gunung Merapi asal Kecamatan Selo dan Cepogo, Kabupaten Boyolali yang mengungsi di wilayah Kabupaten Semarang mengalami kekurangan logistik, terutama lauk pauk.

Mereka kini ditampung di sejumlah rumah warga yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Masing- masing di Desa Jetis, Kradenan dan Desa Payungan. Berdasarkan pantauan Republika, di Dusun Nanggulan, Desa Payungan, menampung 90 pengungsi asal Cepogo. Mereka terdiri atas 81 warga dewasa, tujuh balita serta dua orang manula.

"Sejak radius bahaya diperluas menjadi 20 kilometer dari puncak Merapi, Kamis (4/11), mereka kami tampung di rumah warga Desa Payungan," ungkap Kepala Desa (Kades) Payungan, Sukadi (6/11).

Paling banyak, jelasnya, para pengungsi Merapi ini ditampung di rumah Manuri (61), warga setempat yang memiliki rumah ukuran besar. Sisanya dititipkan di rumah warga lainnya. Selain di Desa Payungan, juga masih ada pengungsi lain yang juga ditampung di desa sekitar, masing- masing di Desa Jetis dan Kradenan. "Jumlahnya mencapai 300 pengungsi," imbuhnya.

Selama ditampung di tiga desa ini, masih papar Sukadi, para pengungsi ini hanya didrop bantuan berupa 4 kwintal beras dan uang Rp 700 ribu. Sementara untuk kebutuhan laukpauknya sampai saat ini belum ada.

Sehingga untuk kebutuhan laukpauk ini masih dibantu pemerintahan desa (Pemdes) Payungan. Namun sampai hari kedua, persediaan laukpauk ini mulai menipis. "Kami sangat mengharapkan bantuan logistik laukpauk untuk para pengungsi ini," tegasnya.

Sementara itu, untuk membantu layanan kesehatan para pengungsi ini, Pemkab Semarang telah mendirikan Posko Kesehatan di lokasi Desa Payungan. "Tim kesehatan sudah siap, hanya logistik yang masih kurang," imbuh Sukadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement