Ahad 07 Nov 2010 00:02 WIB

Jumlah Pengungsi Merapi Klaten Capai 52.851

Rep: My1/ Red: Djibril Muhammad
Gunung Merapi
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Pengungsi yang ditampung di wilayah Kabupaten Klaten hingga Sabtu (6/11) siang terdata sebanyak 52.851 orang. Mereka tersebar di 74 titik lokasi pengungsian di 15 kecamatan.

Jumlah pengungsi terbesar berada di Kecamatan Prambanan dengan 13.349 orang. Sementara lainnya berada di wilayah sekitar Kota Klaten diantaranya Kecamatan Klaten Utara (8.437), Kecamatan Klaten Selatan (6.698), dan Kecamatan Jatinom (7.660).

Gedung Pemkab dan DPRD Klaten juga telah digunakan sebagai lokasi pengungsian untuk sekitar 3500 pengungsi. Petugas pengolah data, Sapto Nugroho, mengatakan jumlah pengungsi masih fluktuatif. Hal ini lantaran banyak pengungsi yang berpindah tanpa melapor ke petugas.

"Ada yang mau ikut anggota keluarga lainnya, jadi pengungsi masih pindah-pindah, dan tanpa lapor. Data yang masuk ke kita masih berubah-ubah," ungkapnya di Pemkab Klaten. Sapto mengaku pengungsi masih belum dapat dikumpulkan ke dalam sejumlah titik lokasi pengungsian. "Mereka masih tersebar, belum bisa dikumpulkan," ujarnya.

Untuk mengumpulkan pengungsi tersebut, diakuinya, masih cukup sulit. Padahal, dia mengaku pengumpulan tersebut memudahkan untuk distribusi logistik. Diungkapkannya, untuk mendistribusikan logistik ke titik-titik pengungsian tersebut, petugas menyerahkan kebutuhan pengungsi ke setiap camat setempat.

Diakuinya, tersebarnya pengungsi tersebut cukup sulit jika harus dijangkau satu-per satu. "Kita drop logistik untuk kebutuhan pengungsi selama dua hari. Nanti setiap dua hari, camat mengambil ke sini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Humas Pemkab Klaten, Sugeng Hariyanto mengatakan setiap logistik yang didistribusikan ke lokasi pengungsian harus melalui camat setempat. "Bantuan tidak bisa setiap lokasi pengungsian minta sendiri-sendiri, harus lewat camat," tegasnya. Karena itu, diharapkannya camat dapat proaktif untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement