Ahad 07 Nov 2010 02:47 WIB

Desa Banjaroyo Yogyakarta Lumpuh

gunung merapi
gunung merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO--Kondisi Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekarang ini dalam kondisi lumpuh total karena terkena dampak letusan Gunung Merapi, Jumat (5/11) dini hari, kata Kepala Desa Banjaroyo Wiwin Windarto.

Di depan peserta rapat koordinasi jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, di Wates, Sabtu (6/11), mengatakan meskipun Desa Banjaroyo cukup jauh jaraknya dari puncak Merapi, namun karena diguyur hujan abu dan pasir maka  kondisinya menyerupai Dusun  Kinahrejo, Kabupaten Sleman yang luluh lantak akibat terjangan awan panas Gunung Merapi.

"Desa Banjaroyo diibaratkan menjadi Kinahrejo kedua, semula merupakan objek wisata alam yang bagus dan indah kini sudah hancur, banyak pohon yang tumbang dan listrik juga padam. Jaringan listrik putus. Kami minta perhatian PLN untuk segera memperbaiki sehingga kondisi Banjaroyo kembali terang lagi," katanya.

Ia menuturkan, Desa Banjaroyo selain hujan abu juga hujan pasir dengan ketebalan antara tiga hingga lima centimeter. Kondisi kebutuhan air bersih juga minim. "Air sungai keruh, padahal di Desa Banjaroyo tidak memiliki mata air yang jernih. Kami mohon perhatian semua pihak, supaya warga Desa Banjaroyo menjadi pengungsi juga," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kondisi perkebunanan, pertanian dan kehutanan juga rusak akibat kena dampak  awan panas Gunung Merapi. "Dalam dua hingga tiga tahun kedepan diperkirakan petani di Desa Banjaroyo tidak bisa memanen buah durian Menoreh yang menjadi kebanggaan dan unggulan Kulon Progo. Selain itu, penderes gula kelapa juga tidak bisa melaksanakan kegiatan ekonominya  selama tiga bulan karena pohon kelapa juga ikut rusak," katanya.

Ia mengatakan, jumlah penduduk Desa Banjaroyo mencapai 10.000 jiwa, tapi yang mendapat bantuan masker hanya berjumlah 300 jiwa. "Kami tidak ingin mengeluh kepada pemkab Kulon Progo, tapi kami juga memohon perhatian supaya dapat ditangani bersama dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali seperti semula," katanya.

Sementara, Bupati Kulon Progo, Toyo Santoso Dipo meminta Dinas Kesehatan Kulon Progo untuk memenuhi pengadaan masker dalam jumlah banyak untuk segera dibagikan kepada warga. "Kalau masker dari Dinkes belum ada, beli masker terlebih dahulu dengan kas desa dengan catatan kwitansi harus ada untuk laporan pertanggungjawaban," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement