Sabtu 06 Nov 2010 09:53 WIB

Dampak Merapi, Warga Selo Batal Pesta Nikah

Pengungsi Merapi
Foto: ant
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Warga Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, batal menggelar pesta pernikahan. Ini karena mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman letusan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Asmarejo (60 tahun), warga Dusun Bulurejo Desa surateleng Kecamatan Selo di Boyolali, Jumat malam (5/11), mengatakan, sebenarnya tetangganya pada Kamis (4/11) dan hari ini menggelar resepsi pernikahan putranya tetapi karena warganya sudah mengungsi sehingga acara itu batal.

"Pak Triyono ini sebenarnya menggelar resepsi pernikahan putranya dan undangan sudah disebar jauh-jauh hari tetapi tetangga sudah tidak ada karena mengungsi tiga hari yang lalu akhirnya resepsi pernikahan gagal," kata bapak berputra empat orang tersebut.

Menurut dia, warganya sudah mengungsi ke beberapa tempat di Boyolali Kota sejak tiga hari yang lalu karena desanya merupakan daerah rawan bencana saat Gunung Merapi meletus.

"Kalau terkena dampak langsung letusannya memang tidak seperti lahar panas, tetapi saat gunung itu mau meletus suaranya sangat keras terdengar dari desanya yang berjarak enam hingga tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi," katanya.

Kalau hujan abu dari gunung tersebut, lanjut Asmarejo, memang jelas terkena tetapi kalau lahar panas gunung tersebut tidak. "Kami hanya mendengar suara gemuruh dari gunung tersebut," katanya.

Asmarejo menambahkan, warganya dengan kesadaran sendiri pergi ke daerah pengungsian. "Kami menyadari daerah kami sangat berbahaya sehingga kami mengungsi ke sini," katanya,

Hal yang sama juga dialami Haryono, warga Dusun Suroteleng Wetan Desa Suroteleng Kecamatan Selo. "Seharusnya Sabtu (6/11), Pak Haryono mengundang warga untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya tetapi tampaknya tidak jadi karena warganya sudah mengungsi semua termasuk Pak Haryono sendiri," kata Mardjo Sarmo (55) yang mengungsi di kompleks DPRD Kabupaten Boyolali.

Mardjo mengakui, sebenarnya kasihan yang bersangkutan tetapi karena kondisi alam seperti ini, tentunya bisa dimaklumi. Ia menambahkan, dirinya baru berada di tempat pengungsian satu hari ini karena sebelumnya masih bertahan di rumahnya bersama dengan tetangganya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement