REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Apa yang ditakutkan dengan erupsi Merapi akhirnya terjadi. Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY, sore sekitar pukul 17.02 menyemburkan wedhus gembel (awan panas-red) yang menandai terjadinya erupsi pada gunung yang sudah dinyatakan dalam status Awas itu.
Erupsi pada Gunung Merapi itu berlangsung sebanyak empat kali dalam selang waktu yang pendek. Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dr Surono mengatakan, erupsi Merapi telah menyebarkan awan panas yang hembusannya tidak menentu.
Menurut dia, pada pukul 17.02, awan panas tersebut mengarah ke barat daya (Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang). Kemudian erupsi kedua dan seterusnya terjadi pukul 17.16 , 17.19 dan 17.24 dengan muntahan wedhus gembel ke segala arah.
Sampai saat ini, kata Surono, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) belum bisa memastikan jangkauan dari semburan wedhus gembel tersebut. Karena saat ini kondisi puncak Merapi tertutup kabut tebal.