Rabu 27 Oct 2010 05:52 WIB

Merapi Makin Mengkhawatirkan

Rep: indra wisnu, yulianingsih/ Red: taufik rachman
Penduduk diungsikan ke tempat aman
Foto: antara
Penduduk diungsikan ke tempat aman

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN – Gelombang pengungsi gunung Merapi memadati pos-pos pengungsi yang disiapkan pemerintah, baik di wilayah Klaten, Sleman maupun Magelang. Kesibukan sangat terasa setelah gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik.

Diperkirakan gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas yang sangat berbahaya. Karena itu, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) menarik seluruh petugas yang ada di lima posko yang mengelilingi Gunung Merapi menyusul turunnya awan panas (wedhus gembel). Perintah tersebut dikeluarkan BPPTK mulai pukul 18.05.

Bahkan perintah lisan tersebut dilakukan oleh Surono, ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menelepon seluruh petugas posko. ‘’Pokoknya posko segera dikosongkan saat  ini juga,’’ begitu perintah Surono kepada para petugas, Selasa (26/10).

Kelima pos yang dikosong yakni Babadan, Kaliurang, Ngepos, Jrakah dan Selo. Salah satu alasan mengapa pos pengamatan harus dikosongkan lantaran arah larinya wedhus gembel sulit diprediksi. Lantaran saat ini kondisi puncak Gunung Merapi tertutup kabut tebal.

Surono mengungkapkan, yang mengkhwatirkan adalah kecepatan luncuran wedhus gembel tersebut ditaksir mencapai 200 km/jam. ‘’Setiap 15 menit, awan panas terus menyembur dari Gunung Merapi, ini sangat berbahaya,’’ jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement