Sabtu 07 Aug 2010 02:14 WIB

Pesantren Miftahul Huda II Ciamis Terendam Banjir

Rep: Djoko Suceno/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS–Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis, Jabar bagian utara sejak Kamis (5/8) hingga Jumat (6/8). Akibatnya, Desa Bayasari, Kecamatan Jatinegara pun tergenang. Banjir terjadi karena meluapnya Sungai Cipetungan yang tak mampu lagi menampung air hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Puluhan rumah, sebuah sekolah, dan satu pesantren terendam banjir.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir yang terjadi Kamis dini hari tersebut. Namun, puluhan rumah warga di dua dusun terendam banjir. Selain rumah, bangunan sekolah dan satu pesantren pun ikut terendam banjir.

Rata-rata ketinggian air antara 50 sentimeter hingga satu meter. Pesantren yang terendam banjir adalah Miftahul Huda II. ’’Ini adalah banjir pertama yang mengakibatkan banyak rumah dan sawah terendam,’’ kata Nonop Hanafie, pimpinan Pesantren Miftahul Huda II, Jumat (6/8).

Menurut Nonop, banjir juga merendam puluhan hektare sawah di wilayahnya. Akibat banjir tersebut, tanaman padi yang baru berusia satu bulan ikut terendam. Banjir berlangsung sekitar lima jam. ’’Air mulai menyusut secara perlahan. Namun akibat banjir tersebut sejumlah rumah rusak, demikian juga dengan tanaman padi milik warga,’’tutur dia.

Nonop mengatakan, akibat banjir tersebut kegiatan belajar-mengajar di pesantrennya terpaksa dihentikan hingga air benar-benar surut. Ia menambahkan, sejumlah fasilitas sekolah dan pesantren mengalami kerusakan.

Ia berharap pemerintah daerah segera turun tangan mengatasi masalah ini. ’’Sampai saat ini belum ada petugas dari pemerintanh yang turun tangan, apalagi bantuan,’’kata dia.

Menurut dia,  banjir seperti ini bukan yang pertama kali melanda wilayahnya. Setiap musim hujan tiba, wilayahnya selalu tergenang banjir. Namun, banjir kali ini tergolong parah. Biasanya, banjir hanya setinggi 50 sentimeter. ’’Tapi sekarang bisa mencapai semeter lebih,’’ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement