Sabtu 09 Oct 2010 02:07 WIB

Presiden SBY Belum akan ke Wasior

Julian A Pasha
Julian A Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum akan ke Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, untuk meninjau situasi setelah kawasan itu dilanda banjir bandang.

"Dilaporkan bahwa masih belum perlu presiden meninjau langsung ke lokasi," kata Julian saat ketika ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat (8/10).

Julian mengatakan, kesimpulan bahwa Presiden SBY belum perlu ke datang ke Wasior berdasarkan laporan dari tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 6 Oktober 2010. Laporan BNPB itu disampaikan ketika tim sedang transit di Manado dalam perjalanan menuju Wasior.

Sampai saat ini, kata Julian, Presiden SBY tetap meminta laporan terbaru dari lokasi bencana. Laporan yang dimaksud adalah laporan dari BNPB, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan instansi terkait.

Menurut Julian, pemerintah fokus untuk menolong para korban dengan memberikan berbagai bantuan, seperti bahan makanan dan obat-obatan.

Julian menegaskan, sebenarnya presiden sudah merespon bencana di Wasior sejak 5 Oktober 2010. Saat itu, presiden meminta Menko Kesra Agung Laksono untuk segera mengambil tindakan penanggulangan dampak buruk bencana. "Jadi dipastikan semua bantuan itu bisa langsung dilakukan dengan cepat tanggap, berkoordinasi dengan BNPB, dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat," katanya.

Namun, kata Julian, respon presiden itu tertutup pemberitaan tentang penundaan kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Belanda. Ia belum bisa berkomentar ketika ditanya apakah pemerintah akan menetapkan bencana di Wasior sebagai bencana nasional.

Banjir bandang melanda Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat beberapa hari lalu. Hingga Jumat, banjir tersebut mengakibatkan seratusan warga meninggal, ratusan mengalami luka-luka, serta merusak berbagai fasilitas perkantoran, perumahan masyarakat, dan fasilitas pendidikan di wilayah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement