Sabtu 18 Sep 2010 04:22 WIB

Kontras: Akseptibilitas Polisi di Mata Warga Rendah

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Anggota Brimob berjaga-jaga usai kerusuhan di Buol
Foto: Antara
Anggota Brimob berjaga-jaga usai kerusuhan di Buol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berulangnya kasus kerusuhan yang melibatkan polisi dengan warga dinilai merupakan bahaya laten yang harus diselesaikan. Karena, hal itu dapat mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri semakin menurun.

"Mesti ada suasana ketidakpercayaan ke polisi," ujar Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar saat dihubungi Republika pada Jumat (17/9).

Haris pun menilai bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa akseptibilitas polisi di mata warga rendah. Menurutnya, kasus-kasus seperti Buol, Sumatera Selatan dan terakhir Manokwari seharusnya tidak perlu terjadi jika tingkat kepercayaan warga kepada polisi tinggi.

Karena itu, Haris merekomendasikan agar Polri membentuk tim untuk mengukur sejauh mana tingkat akseptibilitas polisi di mata warga. "Harus ada tim yang lebih serius dari Polri untuk mengukur sejauh mana akseptibilitas polisi di mata warga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement