Senin 06 Sep 2010 07:47 WIB

Lonjakan Penumpang Mulai Terlihat di Terminal Bandung

Rep: C23/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dalam dua hari terakhir ini, lonjakan penumpang terlihat di dua terminal di Kota Bandung, yaitu Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum. Lonjakan penumpang tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada H-2 atau Rabu (8/9) mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Prijo Soebiandono, menyatakan sudah terlihat adanya lonjakan penumpang sebesar 20 persen jika dibandingkan antara H-7 dan H-6. ''Kenaikan jumlah penumpang cukup signifikan pada dua hari terakhir. Diperkirakan puncak arus mudik pada H-2 mendatang,'' ungkap Prijo kepada Republika, Ahad (5/9) siang.

Berdasarkan hasil laporan, pada H-7 atau Jumat (3/9) lalu, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Leuwipanjang sebanyak 13.130 penumpang dalam 580 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), sedangkan di Terminal Cicaheum sebanyak 4.239 penumpang dalam 335 bus AKAP. Sehingga jumlah total penumpang yaitu 17.369 orang dengan 915 bus AKAP.

Pada H-6 atau Sabtu (4/9), jumlah penumpang di kedua terminal meningkat cukup tinggi. di Terminal Leuwipanjang terdata sebanyak 15.542 penumpang dalam 618 bus AKAP dan di Terminal Cicaheum sebanyak 6.167 orang dalam 370 bus AKAP. Jumlah total penumpang pada H-6 yaitu 21.709 orang dengan 988 bus AKAP atau meningkat sebanyak 4.340 penumpang dan 73 bus AKAP.

''Jumlah penumpang tersebut akan semakin meningkat setiap harinya. Padahal jumlah penumpang rata-rata pada hari biasa di Terminal Leuwipanjang sebesar delapan ribu orang dan di Terminal Cicaheum sebesar empat ribu orang,'' ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika pada Ahad (5/9), terlihat antrian yang cukup panjang di depan loket tiket di Terminal Leuwipanjang. Sebagian besar para pemudik akan bertujuan ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, juga mulai terlihat membeludaknya para penumpang di tempat menunggu terminal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement