Senin 07 Feb 2011 17:23 WIB

Hindari Konflik, Kepala Daerah Diminta Sosialisasikan SKB Ahmadiyah

Rep: bilal ramadhan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengimbau kepala daerah untuk lebih meningkatkan sosialisasi surat keputusan bersama (SKB) tentang Ahmadiyah.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan dengan kelompok Ahmadiyah seperti yang terjadi di Pandeglang berulang kembali. Menurut Mendagri, pemerintah telah membuat surat edaran kepada seluruh gubernur, bupati, dan walikota seluruh Indonesia terkait pelaksanaan SKB Ahmadiyah pada Agustus 2010 dan informasi kembali pada Januari 2011.

Hari ini, Senin (7/2), Gamawan pun kembali membuat surat edaran kepada para kepala daerah untuk meningkatkan sosialisasi SKB. Pemerintah pun, lanjutnya, akan mengevaluasi kembali pelaksanaan SKB. “Apa yang salah kok ini terjadi berulang-ulang,” tukas Gamawan di Kemendagri, Senin (7/2).

Dalam surat edarannya, jelas Gamawan, pihaknya mengingatkan kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dini agar tak terjadi seperti penyerangan di Pandeglang. “Kalau di kecamatan sudah ketahuan ada disitu mestinya dikoordinasikan lebih awal, kenapa tidak diantisipasi dengan kordinasi dengan baik, karena itu kita minta pemda lebih tingkatkan kepedulian agar hal itu tidak terjadi,” papar Gamawan.

Ketika ditanya mengenai status Ahmadiyah, Gamawan malah menuturkan agar pihak terkait dapat mentaati enam poin yang terdapat di SKB dan 12 kesepakatan yang ada. “Pelaksanaan SKB ini mungkin berjalan di daerah tapi sosialisasi dan partisipasinya belum maksimal terhadap putusan ini, seharusnya semua mentaati,” ujar Gamawan.

Ia pun enggan berkomentar lebih banyak mengenai Ahmadiyah yang terdiri dari dua golongan, yaitu Ahmadiyah yang mempercayai kenabian Mirza Ghulam dan yang tidak mengakui kenabian tapi mempercayai pengakuan Mirza lainnya, karena hal itu merupakan ranah Kementerian Agama.

Di sisi lain, ia belum mendapat laporan adanya keterlibatan organisasi masyarakat lainnya yang terlibat dalam penyerangan terhadap Ahmadiyah. Ia baru akan mengecek jika telah mendapat informasi dari kepolisian. “Kita belum tahu apakah ada organisasi lain yang terlibat lalu skalanya kabupaten, provinsi, atau skala pusat, itu nanti akan kita cek setelah dapat dari kepolisian,jadi belum bisa menduga-duga,” jelas Gamawan.

Sebelumnya sejumlah warga Cikeusik, Pandeglang, Banten bentrok dengan anggota kelompok Ahmadiyah pada Ahad (6/2). Kerusuhan tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan lima orang luka-luka

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement