REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--KPUD Kota Tangsel, Sabtu (17/11), menetapkan pasangaan nomor urut 4 pada Pemilukada Kota Tangsel, AIrin Rachmi Diany-Benjamin Davnie sebagai pemenang. Pasangan Airin-Benjamin menang tipis dari pasangan nomor urut 3, Arsid-Andre Taulany.
Penetapan KPUD Kota Tangsel itu diumumkan usai rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara dan penetapan hasil pemilukada Kota Tangsel 2010 di Wisma Syahidah di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangsel.
Rapat pleno itu dipimpin Ketua KPUD Kota Tangsel, Iman Perwira Bachsan dan lima orang anggotanya. Rapat pleno itu seharusnya juga dihadiri oleh empat pasangan calon. Namun, hingga acara selesai, hanya pasangan nomor urut 2, Rodhiyah-Sulaeman Yasin saja yang hadir.
Tiga pasangan lainnya yaitu, pasangan nomor urut 1 Yayat Sudrajat-Norodom Sukarno, pasangan nomor urut 3, Arsid-Andre Taulany, dan pasangan nomor urut 4, Airin Rachmi Diany-Benjamin Davnie tidak hadir. Di ruangan Wisma Syahidah itu juga dihadiri oleh Pjs (Penjabat Sementara) Walikota Tangsel, Eutik Suarta, saksi-saksi setiap pasangan, dan Ketua Panwaslu Kota Tangsel, Muslih Basyar.
Selain itu, para perwakilan pendukung masing-masing partai juga hadir di ruangan itu. Setelah membacakan hasil rekapitulasi setiap pasangan dari tujuh PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) yaitu Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Setu, dan Pondok Aren, Iman Perwira Bachsan, Ketua KPUD Kota Tangsel membacakan dan menetapkan hasil rekapitulasi suara itu.
"Saya tetapkan hasil rekapitulasi suara dari tujuh kecamatan," ujar Iman yang diiringi ketuk palu sebanyak tiga kali.
Hasil rekapitulasi yang dibacakan Iman itu menyebutkan, pasangan Yayat-Norodom memperoleh 22.640 suara atau 5,6 persen, pasangan Rodhiyah-Sulaeman memperoleh 7.518 suara atau 1,85 persen suara, pasangan Andre-Arsid memperoleh 187.778 suara atau 46,16 persen, dan pasangan Airin-Benjamin memperoleh 188.893 suara atau 46,53 persen.
Pasangan Airin-Benjamin unggul di empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Serpong Utara (18.781 suara), Ciputat (32,041), Ciputat Timur (26.052), dan Pondok Aren (42.086). Sedangkan pasangan Arsid-Andre hanya unggul di tiga kecamatan. Yaitu, Kecamatan Serpong (24.286 suara), Pamulang (46.553), dan Setu (11.619).
Usai membacakan hasil rekapitulasi suara itu, para saksi dari empat pasangan calon diminta untuk menandatangani hasil rekapitulasi suara itu. Namun, dua orang saksi dari pasangan Yayat-Norodom dan pasangan Arsid-Andre tidak menandatanganinya. Saksi pasangan Yayat-Norodom memang sejak awal tidak hadir sedangkan saksi pasangan Arsid-Andre menolak karena ada indikasi kecurangan pada rekapitulasi suara itu.
Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.
Permintaan hitung ulang tersebut disampaikan langsung Suryadi saat rapat pleno kapitulasi hasil pemingutan suara dan penetapan hasil Pemilukada Kota Tangsel. "Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang," ujar Suryadi.
Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad SUbhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.
Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
