Rabu 10 Nov 2010 01:52 WIB

Banyak U-Turn tak Berfungsi Optimal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keberadaan u-turn atau putaran seringkali menghambat arus lalu lintas. Jumlahnya yang banyak pun dianggap tak bisa berfungsi optimal. Tak heran jika Pemprov DKI Jakarta akan menutup putaran jalan di sejumlah ruas jalan.

Kepala Dinas Perhubungan, Udar Pristono mengatakan, enam u-turn direncanakan ditutup pada akhir Desember. Total u-turn yang akan ditutup berjumlah 42 titik. Saat ini, sudah ada 36 titik dari 51 lokasi yang disarankan Polda Metro Jaya untuk ditutup. Alasannya, keberadaannya dinilai mengganggu arus lalu lintas. Penutupan ini diutamakan u-turn yang memotong jalur busway.

Sejauh ini, dari enam titik yang diujicobakan untuk ditutup, baru di Jalan KH Mas Masyur, Jakarta Pusat yang ditutup. Sedangkan lima titik lainnya masih menunggu keputusan, yaitu u-turn di bawah jembatan Glodok, Jakarta Barat, Jalan Daan Mogot depan Samsat, u-turn Jembatan Baru, dan u-turn depan mall Pejaten Village, Pasar Minggu.

Contoh u-turn yang sedang diujicobakan untuk ditutup antara lain di Jalan Kramat Raya depan Polres Jakarta Pusat, di Jalan Gunung Sahari depan Hotel Sheraton dan Jalan HR Rasuna Said depan MMC. "Uji coba kami lakukan untuk melihat seberapa efektif penutupan u-turn dalam mengurangi kemacetan. Jika u-turn hanya membuat antrean maka akan kami tutup," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement