Rabu 10 Nov 2010 03:21 WIB

Masyarakat Diminta Waspadai Kesehatan Hewan Kurban

Rep: Maryana/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjelang Hari Raya Idul Adha, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat meminta masyarakat mewaspadai kesehatan hewan kurban yang dijual di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat.

"Pemeriksaan kami lakukan di tiap kecamatan," ujar Kepala Suku Dinas Peternakan dan Periikanan Jakarta Barat, E Kusdiana, saat dihubungi Republika melalui sambungan telpon, Selasa (9/11).

Pemeriksaan oleh petugas dari suku dinas dan kecamatan dilakukan setiap hari sejak Senin (8/11) di delapan kecamatan se-Jakarta Barat. Pemeriksaan hewan kurban sapi dan kambing meliputi kondisi kesehatan, bobot ideal, hingga keaslian gigi hewan.

Pemeriksaan gigi hewan adalah untuk melihat usia hewan kurban tersebut, apakah sudah memenuhi syarat untuk dijadikan kurban atau belum.

Seperti dicontohkan Kusdiana, kambing yang layak dijadikan kurban berusia minimal dua tahun, dan bisa terlihat jika gigi susu kambing tersebut telah copot dan berganti dengan gigi baru.  "Sampai saat ini belum ditemukan hewan yang memiliki gejala penyakit berbahaya" kata Kusdiana.

Hewan yang datang dari luar Jakarta Barat seperti dari Jawa Tengah, Garut, Bogor, dan Tangerang sangat diwaspadai terkena penyakit anthrax. "Yang paling ditakutkan ada hewan yang kena anthrax, sebab sangat berbahaya dan bisa mematikan" kata dia.

Kusdiana mengatakan, pihaknya menempelkan stiker khusus di tempat penampungan hewan kurban yang telah menjalani proses pemeriksaan. Stiker tersebut menunjukkan bahwa hewan kurban yang ada dijual di tempat tersebut dalam kondisi sehat. Serta diberikan surat keterangan pemeriksaan hewan kurban dari sudin terkait. "Warga yang hendak membeli hewan kurban kami imbau untuk membeli di tempat yang memiliki stiker logo pemerintah," katanya.

Menurut data dari sudin peternakan dan perikanan terdapat sekitar 160 titik penjualan yang tersebar di delapan kecamatan. "Saat ini banyak tempat penampungan hewan kurban yang baru, seperti di beberapa tepi jalan yang belum terdata" tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement