Rabu 20 Oct 2010 02:43 WIB

Reklamasi Pantai Utara Tangerang Ciptakan Tujuh Pulau Baru

Rep: C25/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Proyek  reklamasi pantai utara Tangerang yang akan dilakukan pada tahun 2011 akan menciptakan tujuh pulau baru di laut Jawa. Pulau-pulau tersebut berfungsi sebagai bendungan penahan gelombang air laut yang menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai.

Menurut Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno, teknologi terapan untuk reklamasi pantai utara Tangerang itu menggunakan sistem polder. Yaitu, mengeluarkan dan mengeringkan dasar laut melalui pembuatan tanggul dan pengaturan drainase. “Jadi tanggul reklamasi itu dibangun 200 meter dari bibir pantai,” ujarnya, Senin (19/10).

Menurutnya, karena tanggul buatan yang merupakan bagian dari reklamasi  tidak dibangun tepat di pantai, maka akan memunculkan pulau baru atau pulau buatan. Menurutnya, pulau buatan yang akan dibangun berjumlah tujuh buah. Rano mengatakan, pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan. Pelabuhan itu menjadi pelabuhan pendukung dari pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah Pemkab Tangerang, di pulau buatan lainnya akan dibangun pergudangan, peti kemas, hotel-hotel, pusat perniagaan modern, permukiman, dan apartemen. Lebih lanjut Rano mengatakan, pihaknya sangat yakin reklamasi pantai seluas 900 hektare dan dengan biaya sekitar Rp 20 triliun itu tidak akan merusak lingkungan.

Karena, sebelum reklamasi itu dibangun, Kementerian Lingkungan Hidup RI dan BKPRN (Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional)  RI  telah melakukan kajian dari aspek amdal (Analisis Dampak Lingkungan) . Hasilnya, kedua instansi tersebut mengatakan reklamasi pantai utara Tangerang aman bagi lingkungan hidup/ “Buktinya BKPRN telah mengeluarkan rekomendasi dan menyetujui reklamasi pantai utara Tangerang,” ujar Rano.

Bahkan, lanjut Rano, reklamasi itu bertujuan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai akibat terjangan gelombang air laut yang sangat kencang. Apalagi, saat ini dunia terancam dengan global warming yang menyebabkan es di kutub utara dan kutub selatan mencair.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement