Selasa 19 Oct 2010 07:54 WIB

Ratusan Warga Bekasi Rusak Instalasi Pembuangan Limbah

Rep: Jennar Kiansantang/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Ratusan warga Desa Mukti Wari, Kampung Telar, Bekasi mengamuk, Senin (18/10) sore. Bangunan dan beberapa kendaraan milik instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan laboratorium, Kabupaten Bekasi, menjadi objek amarah warga. Kemarahan warga tidak lagi terbendung karena terganggu bau menyengat dari tempat pembuangan limbah domestik.

Salah seorang warga, Haji Saiful, mengaku kesal dengan pihak pengelola IPLT. Sudah tiga kali dia menyampaikan keluhan, tapi tidak ditanggapi. Rumah Saiful terletak tepat di samping IPLT.

Menurut warga, setidaknya enam RT di dua RW terkena dampak langsung keberadaan IPLT, total 1636 kepala keluarga. Warga, kata Saiful, tidak keberatan dengan beroperasinya IPLT. "Tapi tolong dilakukan pengolahan," ujarnya.

Hasan Basri, Sekdes Mekar Mukti, mengatakan selama ini IPLT hanya dijadikan tempat membuang limbah. Namun, limbah tidak diolah lagi. Sehingga menyebarkan bau busuk yang tercium hingga radius 1 kilometer. Hal itu membuat warga khawatir limbah akan mencemari air tanah warga. Apalagi keberadaan IPLT tidak pernah meminta persetujuan warga.

IPLT sudah berdiri di wilayah itu sejak tahun 1996. Baru sejak tiga tahun lalu, IPLT mulai mengeluarkan bau busuk. "Dimulai saat limbah sudah tidak diolah lagi," kata salah seorang warga. Belakangan bau busuk semakin menyengat dan menyulut amarah warga.

Menurut pengakuan warga, aksi pengerusakan terjadi secara spontan. Warga merusak pagar IPLT. Mereka juga melempar bangunan dengan batu. Beberapa kaca dan genteng rumah pecah berserakan. Tiga mobil pengangkut tinja tidak luput jadi sasaran pengerusakan. Sementara, petugas Polsek Cibitung baru datang ketika amuk masa sudah berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement