Senin 16 Aug 2010 01:19 WIB

Pendarahan, Penyebab Tingginya Kematian Ibu Melahirkan di Bogor

Rep: C31/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, Bogor--Hingga pertengahan tahun 2010, tercatat ada enam orang ibu yang meninggal saat melahirkan di Kota Bogor. Tercatat ada tiga ibu yang meninggal pada bulan Januari, dua orang ibu meninggal pada bulan April, dan satu ibu meninggal pada bulan Juni.

Bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, angka ini sangat memprihatinkan.Karena tahun 2009 hanya 11 ibu yang meninggal saat melahirkan. Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga dari Dinkes Kota Bogor, dr. Sri Pinantari Hanum, mengatakan penyebab kematian ini karena terjadinya pendarahan.

“Perdarahan pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran ini umumnya terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran keluarga atau masyarakat terhadap pentingnya perlindungan dan perhatian terhadap ibu hamil,” kata Sri, Ahad (15/8).

Sri menambahkan masih banyak keluarga ibu hamil, baik suami ataupun orang tua, yang melarang mereka untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke bidan. Mereka juga jarang melahirkan dengan bantuan medis. “Akibatnya, kasus perdarahan seringkali terjadi dan berujung kematian,” ujar Sri.

Selain itu, sambung Sri, seharusnya ibu hamil harus menjadi perhatian semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat dan perangkat desa. Hal ini agar ibu hamil tetap sehat, selamat, dan bergizi cukup. Kondisi seperti ini akan membuat ibu hamil mampu melahirkan bayi yang sehat dan cerdas dengan lancar dan selamat.

Sri menekankan pentingnya peran keluarga untuk ibu hamil. ”Seharusnya para ibu hamil sudah mengerti tentang bahaya kehamilan di tiga bulan pertama, dan tiga bulan terakhir, para pihak keluarga juga harus ikut membantu metal ibu hamil untuk melahirkan di rumah sakit ataupu di bidan terdekat, karena bukan kita tidak mempercayai dukun beranak, namun kalau bidan kan sudah mengerti bagaimana cara persalinan yang baik” tutur Sri.

Sementara itu, berdasarkan data Bidang Kesehatan Keluarga dari Dinkes Kota Bogor, kematian bayi tahun 2008 sekitar 38 bayi, tahun 2009 ada 57 bayi dan hingga pertengahan tahun 2010 mencapai 36 bayi. Kematian ini disebabkan antara lain kurangnya asupan gizi saat ibu mengandung, selain itu juga para bayi ini meninggal bersamaan dengan ibu meninggal saat melahirkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement