REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 132 orangtua siswa dari luar kota Bekasi melakukan aksi demo di depan kantor DPRD kota Bekasi, Selasa (29/6). Mereka menuntut agar pendaftaran pindah rayon dibuka kembali. Jadwal pendaftaran pindah rayon dibuka pada 21 hingga 23 Juni 2010. Orangtua siswa tersebut datang dari berbagai daerah seperti Kabupaten Bekasi, Bogor, Purwakarta, Indramayu bahkan ada yang datang dari Magelang dan Kalimantan Selatan.
Pada Senin (28/6) para orangtua siswa telah mendatangi dinas pendidikan untuk melakukan proses pindah rayon. Akan tetapi mereka ditolak karena proses pindah rayon harus dilakukan pada 21 hingga 23 Juni 2010. "Saya tidak tahu harus ada proses pindah rayon, sekolah sebelumnya mengatakan tidak perlu pindah rayon," ujar salah satu wali murid yang baru saja pindah ke Bekasi dari Purwakarta.
Orangtua lain, Rusimin (47) mengatakan hal yang sama dia tidak mengetahui jika harus mengurus proses pindah rayon sekolah. Saat Rusimin akan mendaftarkan anaknya ke SMA N 16 Bekasi dia ditolak sebab belum mengurus pindah rayon ke dinas pendidikan kota Bekasi dari SMP N 150 Jakarta Timur. Waktu untuk pindah rayon pada 21 hingga 23 Juni, tetapi para orangtua hanya mengetahui proses pindah rayon bertepatan dengan dimulainya PPDB online yaitu pada 28 Juni 2010.
Sementara itu, anggota DPRD komisi D, Sardi Effendi setelah menemui para orangtua siswa mengatakan ada kemungkinan proses pindah rayon dibuka kembali. "Disdik harus mencari solusi yang tepat terkait masalah ini" kata dia kepada wartawan, Selasa (29/6).
Pada Senin (28/6) ketua komisi D, Heri Koswara saat disinggung masalah tersebut mengatakan orangtua dari luar kota Bekasi kurang perhatian terhadap PPDB khususnya waktu pendaftaran pindah rayon. "Kalau memang mereka niat mendaftarkan anaknya di rayon kota Bekasi, seharusnya mereka benar-benar mencari tahu kapan waktunya," tutur nya. Sementara itu hingga berita ini ditulis pihak Dinas Pendidikan belum memberikan konfirmasi apapun.c32
Ikuti Whatsapp Channel Republika
