Senin 28 Jun 2010 03:16 WIB

Bogor Kembangkan Metode Tamyiz untuk Terjemahan Alquran

Rep: C31/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--untuk mengisi liburan sekolah, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor bekerjasama dengan Majlis Ta’lim Rimbauan, dan Yayasan Persaudaraan Haji Bogor (YPHB) mengelar pelatihan terjemah Alqur’an. 

Pelatihan ini melalui Metode Tamyiz yaitu mengunakan lembar kerja dan teori dasar shorof dan nahu. Metode ini diperkenalkan di Jakarta 4 Juli 2009 lalu. Pelatihan sekitar 260 peserta. Peserta terdiri dari pelajar, guru TPA dan ibu-ibu pengajian Majlis Ta’lim Rimbawan.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan, memandang bahwa kegiatan ini sangat positif. “Kegiatan ini berisi ajakan bagi anak-anak untuk belajar menterjemahkan Alquran,” kata Bambang Gunawan, Ahad (27/6).

Anak-anak, kata Bambang, perlu didorong membaca dan menghafal Alquran. “Kalau bisa menjadi menu kegiatan harian yang wajib,” ujar dia.

Membaca dan menghafal Alquran merupakan terapi terbaik dalam meningkatkan kecerdasan dan kemampuan otak anak. “Terapi inilah yang harus dikembangkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia”, ungkap Bambang.

Dengan belajar menterjemahkan Alquran, anak-anak akan faham makna Alquran. Setelah paham Alquran, akan tumbuh kesadaran untuk mengkaji Alquran lebih mendalam. Lalu, menjadikan Alquran sebagai pegangan hidupnya.

Ketua penyelenggara pelatihan, Dwi Sudharto, mengatakan, metode Tamyiz menggunakan buku lembar kerja (work sheed) tentang formulasi teori dasar kuantum nahu, shorof yang masuk dalam kategori Arabic For Specifik Purpose (ASP).

Targetnya sangat sederhana, kata dia, sejak kecil anak – anak SD/MI biasanya sudah dididik membaca, menterjamahkan dan menulis atau imla Alquran dan Kitab Kuning. Makanya, Tamyiz dapat menjadi media belajar bagi keluarga muslim, “ ujar dia.

Dwi mengatakan, uji shahih metode Tamyiz telah dilakukan secara terbuka (Tashihih) oleh Dr. Akhsin Sakho Muhammad Al Hafiz (Rektor Ilmu Istitut Alquran Jakarta dan Sekretaris Lajnah Pentashih Qur’an Departemen Agama RI di Indramayu 10 Januari 2010 lalu.

Dwi berharap Pemkot Bogor, kedepannya, membantu menyebarluaskan kegiatan ini dengan merancang pelatihan sejenis. “Pelatihan ini juga bisa dipertimbangkan dalam muatan lokal di sekolah-sekolah di Kota Bogor, “ kata dia.

Saat ini, kata Dwi, baru pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang sudah merancang mengadakan pelatihan metode Tamyiz. Pelatihan akan diberikan kepada 112 ribu PNS, dan sekitar 1,6 juta siswa dari mulai TK sampai perguruan tinggi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement