Jumat 02 Apr 2010 03:21 WIB

Warga Jaksel Keluhkan Alih Fungsi dan Ketiadaan Trotoar

Rep: Soraya Bunga Larasati / Red: Endro Yuwanto

JAKARTA--Warga Jakarta Selatan (Jaksel) mengeluhkan kerusakan dan ketiadaan trotoar di beberapa luas jalan penting. Ketiadaan trotoar ini menurut para warga cukup menyulitkan para pejalan kaki, terutama di ruas-ruas jalan penting yang justru ramai kendaraan.

Keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar trotoar beberapa ruas jalan penting tersebut juga turut mengambil hak pejalan kaki. ''Kadang trotoarnya bukan hanya rusak, tapi tak ada sama sekali. Di beberapa tempat yang trotoarnya agak lebar yang pakai justru PKL, jadi susah memang kalau kita jalan kaki di Jakarta,” ujar Usep (32 tahun), warga Kalibata, yang kerap berjalan kaki dari rumahnya ke halte yang terletak di pinggir Jalan Raya Warung Buncit, Kepada Republika, Kamis (1/4).

Beberapa ruas jalan yang minim fasilitas trotoar ini, antara lain, Jalan Mampang Prapatan, Jalan warung Buncit Raya, Jalan Fatmawati, Jalan Antasari, Jalan Prapanca, Jalan TB Simatupang, dan sekitar Kemang. Trotoar di ruas-ruas jalan ini sekalipun ada, banyak yang sudah berlubang-lubang, atau tidak ada pembatas dan melebur dengan jalan raya.

Dalam beberapa kasus, pengendara motor juga turut memperparah kerusakan trotoar di ruas-ruas jalan tersebut. ''Yah kalau jalanan macet memang kita seringnya lewat trotoar, sebenarnya tak hanya saya, banyak pengendara motor yang memulainya. Lagipula aparat juga tidak menindak hal ini, jadi budaya menaikkan motor lewat trotoar saat jalanan macet jadi biasa sampai sekarang,'' ujar Hanifah (28), salah seorang pengendara motor yang biasa melalui ruas jalan TB Simatupang.

Hanifah hanya mengangkat bahu saat diingkatkan bahaya yang bisa saja terjadi terhadap para pejalan kaki atas perbuatannya. ''Sampai sekarang buktinya aman-aman saja. Lagi pula pejalan kaki juga sudah jarang ada, kalaupun ada yah kita hati-hati saja,” ujarnya santai.

Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi, mengaku prihatin dengan persoalan alih fungsi trotoar ini. Menurutnya, kebiasaan para pengguna kendaraan bermotor dan PKL yang seenaknya menggunakan trotoar memberikan kontribusi terbesar atas kerusakan trotoar.

''Motor-motor yang suka seenaknya naik ke trotoar kalau jalanan sedang macet yang saat ini jadi kendala. Karena aparat jumlahnya terbatas sibuk menertibkan kendaraan di ruas lampu merah bila jalanan sedang macet. Susahnya hal ini sudah jadi kebiasaan, keluh Syahrul.

Menurut Syahrul, kendala menertibkan pengendara motor nakal inilah yang menjadi masalah utama dalam mengembalikan kembali hak pejalan kaki atas fasilitas trotoar. ''Sejauh ini untuk alih fungsi oleh PKL perlahan-lahan sudah mulai kita kurangi dengan mengadakan penertiban di banyak tempat, di antaranya yang baru saja di lakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan di kelurahan Menteng Atas,” jelasnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Syahrul mengatakan, Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) Jaksel, kini juga sedang memperbaiki sejumlah ruas jalan yang minim trotoar. ''Tahun ini, sejumlah trotoar yang terdapat di sepanjang Jalan Antasari, Jalan Prapanca, Jalan Fatmawati, Jalan TB Simatupang, dan Jalan Mampang Prapatan akan mulai diperbaiki Sudin PU Jaksel,'' ungkapnya.

Para pejalan kaki di ruas-ruas jalan tersebut, mengharapkan pernyataan Walikota tersebut segera terlihat realisasinya. ''Yah kita tunggu saja. Memang sudah tugas pemerintah memfasilitasi warganya, apalagi memberikan yang sudah jadi haknya. Tapi kalau pun sudah dibangun kembali, tolong juga pengawasan dan perawatanya, sayang-sayang kalau baru dibangun sebentar sudah rusak lagi,'' jelas Usep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement