Senin 14 Mar 2011 17:48 WIB

RSUP M Jamil Rawat 16 Suspect Flu Burung

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rumah Sakit Umum Pusat M Jami Padang, Sumatera Barat telah merawat sebanyak 19 orang pasien yang dicurigai (suspect) terinveksi virus flu burung.

"Sejak Januari hingga Maret 2011, kami telah merawat sebanyak 19 pasien 'susfect' flu burung, sedangkan tahun sebelumnya sebanyak 13 orang," kata Humas RSUP M Djamil Padang Gustavianof, di Padang, Senin.

Dua orang pasien yang juga diduga menderita flu burung, tercatat baru saja masuk untuk mendapat perawatan di RSUP M Djamil. Kedua pasien tersebut masing-masing berinisal I (49), warga Jati, serta M (8,5), penduduk Alai, Kota Padang.

"Kondisi kedua orang pasien susfect flu burung saat dibawa ke Rumah Sakit M Jamil, diketahui mengalami demam tinggi dan tidak mau makan, namun tidak mengalami sesak napas sebagaimana umumnya penderita penyakit itu," kata Gustaviano.

Menurutnya, tim dokter rumah sakit masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap dua orang pasien yang baru saja masuk ke ruang perawatan khusus tersebut. "Saat ini keduanya masih berada di ruang isolasi rumah sakit agar penyakitnya tidak menular ke pasien lain," katanya.

Dia menambahkan, pihak rumah sakit telah mengambil sampel darah dua orang pasien tersebut untuk memastikan apakah mereka benar positif atau sebaliknya negatif flu burung.

Sampel darah dikirim ke laboratorium yang ada di Jakarta untuk membuktikan pasien ini negatif atau positif flu burung. "Pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratotium darah pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Depkes RI itu," kata Gustafianof.

Dia mengatakan, dari 19 orang pasien telah menjalani perawatan, 10 orang susfect flu burung masih berada di ruang isolasi rumah sakit. "Sedangkan sembilan yang lain telah dibolehkan pulang sehubungan kondisi badannya sudah membaik, meski hasil rapid testnya positif flu burung," katanya.

Menurutnya, kondisi kesehatan 10 orang pasien "susfect" flu burung yang berada di ruang isolasi rumah sakit, berangsur-angsur mulai membaik. "Pasien masih ditangani oleh dokter secara intensif sesuai prosedur penanganan pasien flu burung," katanya.

Untuk pasien yang baru, kata dia menambahkan, memang tidak ada gejala-gejala fisik khas sakit flu burung yang menyertainya, namun karena korban telah melakukan kontak dengan ayam yang mati mendadak, sesuai dengan prosedur akhirnya pasien diisolasi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement