Ahad 15 Aug 2010 07:29 WIB

Setiap 40 Detik, Satu Orang Bunuh Diri

Rep: Yobal Ganesha/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Sekitar satu juta orang melakukan bunuh diri di seluruh dunia pada tahun 2000. "Artinya, setiap 40 detik, seseorang melakukan tindak bunuh diri di suatu tempat di dunia, sementara setiap tiga detik seseorang mencoba untuk mati," kata Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr Warih Andan Puspitosari SpKJ

Dan lanjutnya, pada saat yang sama, setidaknya setiap tindakan burun diri tersebut memberikan dampak yang serius pada sedikitnya enam orang lainnya. Menurutnya Warih, bunuh diri merupakan masalah kompleks tanpa satu penyebab dan alasan tunggal. "Bunuh diri merupakan hasil interaksi yang rumit antara faktor biologis, genetis, psikologis, sosial, kultural, dan lingkungan,'' kata Warih, yang berbicara pada diskusi ''Depresi dan bunuh diri" di Kampus Terpadu UMY, Bantul, Sabtu (14/8).

Dengan segala interaksi ini, kata dia, menjadi sangat sulit dijelaskan mengapa sebagian orang yang mempunyai masalah lalu memilih melakukan tindak bunuh diri. Sementara sebagian orang yang memiliki masalah serupa yang sebenarnya lebih buruk lagi tapi tidak melakukannya.

Warih mengungkapkan hilangnya harapan atau keputusasaan menjadi faktor terbesar yang memunculkan keinginan untuk bunuh diri, terlebih bagi penderita depresi berat. Dijelaskannya, depresi adalah diagnosis yang paling umum dalam tindak bunuh diri. Setiap orang merasa depresi, sedih, kesepian, dan tidak stabil dari waktu ke waktu, namun biasanya perasaan tersebut akan berlalu.

"Bila perasaan itu menetap dan menggangu kehidupan normal seseorang, mereka berhenti mengalami perasaan depresi dan kondisi tersebut berubah menjadi penyakit depresi," kata Warih dalam rilis Humas UMY. Secara umum, tuturnya, gejala depresi meliputi perasaan sedih hampir sepanjang hari setiap harinya, hilangnya minat terhadap aktivitas yang biasa dilakukannya, berat badan berkurang atau sebaliknya bertambah.

Selain itu, lanjut, tidur telalu banyak atau sedikit atau terbangun terlalu dini, merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, merasa tidak berguna, lekas marah atau gelisah, sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, mengingat sesuatu, dan memiliki pemikiran berulang mengenai kematian dan bunuh diri. Sayangnya, katanya, depresi ini sering tidak terdiagnosa meskipun berbagai macam pengobatan tersedia.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement