Rabu 06 Jun 2018 17:22 WIB

Memaknai Nuzulul Quran Sebagai Manusia yang Berakhlak Mulia

Akhlak adalah poin penting yang disampaikan Allah SWT sebagai pedoman hidup manusia.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengadakan acara peringatan Nuzulul Quran sekaligus buka puasa bersama di Masjid Nuurur Rahman Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (4/6).
Foto: BPN
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengadakan acara peringatan Nuzulul Quran sekaligus buka puasa bersama di Masjid Nuurur Rahman Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengadakan acara peringatan Nuzulul Quran sekaligus buka puasa bersama di Masjid Nuurur Rahman Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (4/6). Acara peringatan Nuzulul Quran tahun ini mengangkat tema "Memaknai Nuzulul Qur'an Sebagai Momentum Peningkatan Karya Aparatur Sipil Negara".

Peringatan Nuzulul Quran tidak hanya acara seremonial semata yang mengisahkan peristiwa penting turunnya wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5 kepada Rasulullah Muhammad SAW. Lebih dari itu, terdapat makna dan substansi yang mendalam untuk menjadi pelajaran (ibrah) bagi kita semua. Pelajaran berupa petunjuk hidup sejati yang menerangkan bagaimana agar kehidupan kita berjalan benar sehingga selamat dunia/akhirat.

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil dalam sambutannya, menjelaskan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam membangun umat yang berakhlak mulia. Ia mengatakan Nabi Muhammad SAW merupakan seseorang yang kritis terhadap masyarakat dan nasib bangsanya.

Pada saat itu Nabi melihat kondisi bangsanya yang penuh kekhawatiran, banyak terjadi pembunuhan, menyembah berhala dan kemaksiatan. Atas dasar itulah, Nabi pergi merenung ke Gua Hiro untuk mencari kebenaran. Allah SWT lalu menurunkan malaikat Jilbril untuk memperkenalkan diri-Nya dan mengajarkan pedoman hidup lebih baik.

"Kemarin saya mengikuti acara buka bersama ada yang mengatakan, Alquran itu sepertiganya berisi akhlak, kemudian sisanya menjelaskan hukum, selebihnya adalah berisi sejarah dan kehidupan. Dari situlah dapat diambil kesimpulan akhlak adalah poin penting yang disampaikan Allah SWT sebagai pedoman hidup manusia dalam menjalankan kehidupan di muka bumi. Pondasi dari masyarakat itu adalah akhlak, makanya Nabi Muhammad SAW dalam membangun bangsanya untuk jadi lebih baik dengan menanamkan akhlak yang baik pada umatnya," ujar Sofyan.

Ia menambahkan saat ini beberapa orang Islam sudah melupakan masalah akhlak akibatnya banyak peserteruan, perdebatan, dan permusuhan. Makin banyak orang yang berbeda pendapat yang masing-masing menghakimi satu sama lain.

Di akhir sambutannya Sofyan memberikan pesan kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN, "Ajarkan anak-anak mengenai akhlak yang baik sebagai pedoman untuk hidup di dunia," ujarnya.

Ketua Panitia Elda Djuanda Hasan mengatakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mengandung makna dan momentum perenungan sekaligus amanah besar. Hal itu yakni bagaimana mendakwahkan ketauhidan dan kebenaran ilahiyah di tengah-tengah masyarakat jahiliyah yang menentang.

Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah amanah dan kerja besar Rasulullah SAW yang patut kita teladani, terutama bagi aparatur sipil negara ATR/BPN yang memiliki tanggung jawab melayani masyarakat. "Memotivasi kita untuk bekerja keras dan ikhlas dengan meningkatkan karya terbaik kita, mengelola agraria, ruang dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Terlebih pada bulan Ramadan yang mulia ini, semoga menjadi amal shaleh bagi kita dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT," ujarnya.

Ustaz Syeikh Muhammad Fikri Thoriq yang hadir pada saat itu sebagai pengisi ceramah juga mengatakan pentingnya menjadi manusia yang berakhlak mulia. "Sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita patut meniru akhlaknya beliau karena akhlak beliau tercermin melalui Alquran yang merupakan pedoman hidup manusia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement