Kamis 28 Oct 2010 03:17 WIB

IILM Resmi Dibentuk

Rep: Yeyen Rostiyani/Bernama/Istockanalyst/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR--International Islamic Liquidity Management Corporation (IILM) akhirnya diresmikan Senin (25/10) lalu dalam pembukaan Global Islamic Finance Forum. Poin-poin kesepakatan pembentuan IILM ini ditandatangani 11 gubernur bank sentral berikut perwakilannya serta dua lembaga multilateral.

Negara yang ikut menandatangani IILM ini, antara lain, Iran, Indonesia, Kuwait, Luksemburg, Malaysia, Mauritania, Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Turki, dan Uni Emirat Arab (UEA). Sedangkan dua lembaga multilateral yang ikut serta adalah Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) dan Islamic Development Bank (IDB), demikian ditulis Jordan Times edisi Senin.

"Harapan kami, dengan berdirinya lembaga baru dalam industri keuangan syariah ini akan mendukung upaya tak kenal henti oleh bank sentral dan lembaga moneter. (IILM diharapkan dapat) meningkatkan efisiensi lembaga yang menawarkan layanan keuangan syariah dalam mengatur likuiditasnya," kata Sekretaris Jenderal IFSB Rifaat Ahmad Abdul Karim saat membuka acara.

IILM adalah hasil inisiatif IDB dan IFSB yang bertujuan membantu layanan jasa keuangan syariah untuk mengatasi masalah dalam manajemen likuiditasnya. Lewat IILM, arus investasi ke industri keuangan syariah diharapkan kian deras. Tak hanya itu, IILM juga akan menerbitkan instrumen keuangan berbasis syariah, baik pada level nasional maupun internasional.

Penghubung finansial

Saat pembukaan acara, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, "Jelaslah bahwa integrasi keuangan semakin diperkuat oleh keuangan syariah. (Keuangan syariah) diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan berkelanjutan sekaligus mendorong arus perdagangan dan finansial-terutama antara Asia dan Timur Tengah."

"Internasionalisasi keuangan syariah telah menjadi hal penting dalam membentuk hubungan finansial antara negara maju dan kawasan Asia serta Timur Tengah," tambah Razak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement