Kamis 05 Aug 2010 01:35 WIB

Rencana Qardh 25 Persen Bisa Pengaruhi Ekspansi Asuransi Syariah

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana penetapan dana cadangan qardh sebesar 25 persen dari batas tingkat solvabilitas minimum (BTSM) dapat memengaruhi ekspansi bisnis asuransi syariah. Pengamat asuransi syariah, Hadry Harahap, mengatakan dalam menjalankan usaha asuransi syariah tetap diperlukan keseriusan dalam membangun bisnis.

''Dengan modal minimum Rp 25 miliar dan rencana qardh 25 persen akan sulit untuk melakukan ekspansi,'' kata Hadry kepada Republika, Rabu (4/8).

Namun di sisi lain, tambahnya, dalam penutupan risiko juga perlu dilihat bagaimana kesepakatan asuransi dengan reasuransi. Kendati demikian, ia menambahkan, dibutuhkan keseriusan dan fokus dari pelaku asuransi syariah dalam mengembangkan industri ini. Modal pun, lanjutnya, tetap perlu dipenuhi, dan dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga tak terjadi kesalahan manajemen.

Di satu sisi, menurutnya, setidaknya rencana dana cadangan tersebut dapat dibahas duduk bersama dalam menentukan skema yang tepat. ''Perusahaan asuransi juga hendaknya tak sekadar bicara laba bersih sekian, tapi lebih kepada menerapkan strategi pemasaran seperti apa sehingga dapat memperoleh return,'' ujar Hadry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement