Ahad 01 Aug 2010 08:19 WIB

Keuangan Syariah Dorong SDM Sesuai Kondisi Terkini

Rep: Yogie Respati/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Sumber Daya Manusia (SDM) industri keuangan syariah menjadi hal penting dalam mengembangkan industri nonribawi ini. Pangsa pasar keuangan syariah Indonesia yang belum terlalu besar membuat perkembangan apa pun bisa terjadi. Hal itu  pun mendorong tersedianya SDM yang selalu siap sesuai kondisi yang ada saat ini.

Program Director Islamic Banking and Finance Institute (IBFI) Universitas Trisakti, Sofyan Syafri Harahap, mengatakan industri keuangan syariah Indonesia yang masih bayi selalu memiliki perubahan setiap saat. “Oleh karena itu link and match harus ada kolaborasi antara praktisi dan akademisi, sehingga perguruan tinggi dapat memberikan keluaran sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Sofyan dalam Wisuda Program Certified Islamic Banking Professional IBFI Universitas Trisakti, Sabtu (31/7), di Jakarta.

Direktur Bank Muamalat Indonesia, Farouk Abdullah Alwyni, mengatakan lembaga pendidikan berperan penting dalam menciptakan SDM yang bisa mengombinasikan form dan substansi keuangan syariah. Dengan demikian industry keuangan syariah dapat berjalan sesuai dengan prinsip syariah seutuhnya.

Selain itu, tambahnya, dalam hal pembiayaan perbankan syariah saat ini masih dominan berupa debt financing. “Ke depan tantangannya bagaimana pembiayaan berupa equity financing. Risikonya memang lebih tinggi karena itu membutuhkan SDM yang benar-benar mampu. Disinilah dibutuhkan peran lembaga pendidikan dalam menciptakan SDM,” ujar Farouk.

Direktur Utama BNI Syariah, Rizqullah, mengatakan saat ini masyarakat lebih kritis terhadap perbankan syariah dengan menuntut layanan lebih baik dari bank konvensional. Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan SDM keuangan syariah yang tak hanya berjumlah banyak tapi juga berkualitas.“Tantangan berat bagi pelaku untuk bisa memenuhi harapan masyarakat karena itu dengan semakin banyak perguruan tinggi membuka keuangan syariah, maka akan membantu SDM perbankan syariah,” tutur Rizqullah.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya E Siregar, mengatakan untuk pengembangan SDM BI pun bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dengan menjalankan program iB Officer Development Program (ODP). “Dengan program itu kita berupaya mulai memenuhi kebutuhan SDM perbankan syariah,” ujar Mulya. Namun pihaknya belum meng-update kebutuhan SDM perbankan syariah saat ini.

Selain ODP, lanjutnya, juga terdapat program lainnya bagi account officer dan branch manager. Pasalnya dengan bertambahnya jumlah bank umum syariah akan mendorong pula kebutuhan SDM pimpinan kantor cabang. “Di posisi pimpinan kantor cabang juga kita kekurangan karena itu BI mendesain program untuk pimpinan kantor cabang,” kata Mulya. Berdasar statistik BI per Mei 2010 jumlah SDM perbankan syariah sebanyak 17.742 orang, dengan rincian 12439 orang di bank syariah, 2273 orang di unit usaha syariah, dan 3030 orang di bank pembiayaan rakyat syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement