Jumat 18 Jun 2010 03:35 WIB

Keuangan Syariah tak Terpengaruh Kontrol Devisa

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Pembangunan infrastruktur sebagai penjaminan bagi sukuk, ilustrasi
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Pembangunan infrastruktur sebagai penjaminan bagi sukuk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula, mengatakan di tengah pengontrolan aliran dana asing masuk ke Indonesia, pasar keuangan syariah Indonesia, termasuk pasar sukuk tetap memiliki prospek cukup baik. Pengontrolan dana asing tersebut setidaknya dapat mengakomodasi pengembangan industri syariah di Tanah Air.

''Di satu sisi tujuan pengontrolan asing supaya moneter lebih baik dan supaya tidak terlampau berimbas jika di luar negeri ada krisis. Tetapi setidaknya perkembangan syariah Indonesia dapat diakomodasi, setidaknya kalau pasar di dalam negeri tidak mencukupi, ya bisa (diakomodasi) dari luar,'' kata Syakir, Kamis (17/6).

Walaupun demikian, Syakir menambahkan, kepedulian investor domestik akan instrumen keuangan syariah saat ini sebenarnya telah terbangun. Ia mencontohkan penjualan sukuk ritel beberapa waktu lalu yang menarik minat investor cukup besar. Dengan menguatkan pasar investor domestik pun akan dapat memperkuat pasar syariah. ''Kuncinya adalah sosialiasasi karena saya melihat outlook market sukuk masih sangat bagus,'' jelasnya.

Ia menuturkan, saat ini dana sukuk lebih banyak diminati oleh sekuritas maupun asuransi dalam negeri, sehingga pengontrolan dana asing pun tidak terlalu berpengaruh bagi pasar sukuk domestik. Namun jika masuk ke pasar sukuk global, setidaknya pemerintah pun dapat memilah investor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement