Sabtu 19 Jun 2010 05:02 WIB

BNI Syariah Undang Investor Asing

Rep: Yogie Respati/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–BNI Syariah membuka pintu bagi calon investor dari luar negeri. Langkah ini ditempuh untuk persiapan BNI Syariah menjadi pemain global.

Salah satu investor yang berminat sejak unit usaha syariah (UUS) BNI masih melakukan proses pemisahan adalah anak perusahaan Islamic Development Bank, yaitu Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD). Dirut BNI Gatot Soewondo tak menampik bila ICD saat ini pun sudah mulai menanyakan mengenai rencananya masuk ke BNI Syariah.

Selain ICD terdapat pula sejumlah investor asing yang tertarik. “Ada beberapa investor dari Timur Tengah dan negara lain termasuk dari negara jiran tertarik masuk ke BNI Syariah. Dengan demikian saya bisa ambil kesimpulan bahwa memang investasi di bank syariah cukup menarik,” jelas Gatot dalam soft launching operasional BNI Syariah di Gedung BNI, Jumat (18/6).

Ia menjelaskan, BNI menginginkan investor yang nantinya masuk dapat menyuntik dana, sehingga BNI Syariah dapat melakukan ekspansi. Alasan BNI membidik investor asing pun, lanjut Gatot, karena pihaknya bersiap mengantisipasi pasar global. “Kriteria kita dalam memilih investor tidak hanya dia itu punya uang, tapi juga punya jaringan global jadi ke depannya diharapkan bisa buka cabang di luar negeri,” kata Gatot.

Gatot memaparkan BNI memiliki lima kantor cabang di luar negeri, yaitu di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London dan New York. Sejumlah nasabah BNI di luar negeri tersebut pun, lanjutnya, menanyakan apakah bisa menggunakan layanan dengan prinsip syariah, sehingga terlihat ada potensi nasabah syariah di luar negeri.

Ia pun menambahkan kendati tunggakan pajak murabahah bank syariah disebutkan akan ditanggung pemerintah. Namun proses tunggakan pajak BNI sendiri masih berjalan di pengadilan. Gatot menegaskan jika nantinya kalah BNI yang akan membayar pajak tersebut, sehingga tak membebani BNI Syariah.

Kendati demikian, ia cukup optimis BNI akan dapat memenangi kasus tersebut menilik dari kejadian yang sama pada 2001 silam. Dengan adanya kepastian tersebut, ia pun optimis investor akan tertarik masuk ke BNI Syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement