Senin 31 May 2010 21:31 WIB

Inggris Ingin Jadi Pemain Besar Keuangan Syariah

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Menara jam Big Ben di London
Menara jam Big Ben di London

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR --Inggris bersiap menjadi pemain besar di sektor keuangan syariah. Tekad tersebut disampaikan oleh salah satu keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Andrew, saat berkunjung ke Malaysia.

''Inggris telah menjadi pusat keuangan syariah terbesar di dunia Barat dan menjadi yang kedelapan di seluruh dunia,'' kata pria bergelar Duke of York yang juga Duta Khusus Urusan Perdagangan dan Investasi Internasional Inggris ini, seperti dikutip laman Khaleej Times, Senin (31/5).

Pada Maret lalu Inggris membentuk Sekretariat Keuangan Syariah (IFS) di London. Badan tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan mengkoordinasi pengembangan keuangan syariah di Inggris. Ia menambahkan, IFS akan berusaha membangun misalnya 22 bank Islam yang beroperasi di London.

Selain itu, setidaknya dua puluh sukuk telah diterbitkan dan masuk ke London Stock Exchange dengan jumlah dana sebesar 11 miliar dolar AS. Sementara sekitar 20 firma hukum di London pun turut serta menyediakan layanan terkait keuangan syariah. Pangeran Andrew menuturkan, dua bank Inggris terkemuka, yaitu HSBC dan Standard Chartered, juga telah beroperasi di Malaysia.

Dengan demikian, lanjutnya, dua bank tersebut memiliki akses langsung ke salah satu pasar terkemuka di dunia keuangan Islam. Potensi pasar keuangan syariah sangat besar. Menurut Standard & Poor's Services, aset keuangan syariah mencapai 400 miliar dolar AS pada 2009. Jumlah tersebut cukup signifikan selama tahun yang sangat sulit bagi perekonomian global. ''Dengan kondisi ekonomi yang terus membaik harus ada ruang untuk pertumbuhan berkepanjangan di masa depan,'' ujar Pangeran Andrew.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement