REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Lima nota kesepakatan senilai 125,3 juta dolar AS ditandatangani di ajang World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-6 di Kuala Lumpur, Malaysia. Nota kesepakatan pertama adalah kerja sama strategis antara Bank Muamalat Indonesia dengan dua lembaga keuangan Malaysia.
Nota kesepakatan yang pertama senilai 30 juta dolar AS adalah bentuk kemitraan strategis untuk distribusi global produk investasi Islam yang melibatkan Asian Finance Bank, Eropa Finance House, dan PT Bank Muamalat Indonesia. Nota kesepakatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan produk-produk investasi Islam, termasuk dana sukuk global.
Chief Executive Officer Asian Finance Bank, Datuk Mohamed Azahari Kamil, mengatakan untuk tahap awal pihaknya menargetkan menghimpun penawaran produk keuangan syariah sebesar 100 juta dolar AS. ''Dengan Asian Finance dan European Finance House yang berada di bawah Qatar Islamic Bank Group, kami tak meragukan produk investasi syariah ini akan segera dicari oleh pelaku pasar. Kami akan memulainya di pasar Indonesia karena adanya permintaan tinggi akan keuangan syariah,'' jelas Azahari, sebagaimana dikutip laman TheStar, Kamis (20/5).
Sementara, nota kesepakatan kedua adalah antara Bank Islam Malaysia dan Barclays Capital Markets Malaysia Sdn Bhd senilai 33 juta dolar AS. Kolaborasi tersebut berupa kustomisasi produk investasi Islam dan solusi lindung nilai. Barclays bekerja sama dengan Bank Islam mengembangkan solusi manajemen risiko syariah. Selain itu Bank Islam juga mencari peluang kerja sama dengan Barclays dalam hal mendesain produk untuk strategi dan tujuan lindung nilai.
Nota kesepakatan ketiga adalah transaksi jual beli buah-buahan segar Malaysia dan ayam beku antara Exotic Ecofarm Sdn Bhd dan Badan Perdagangan Cupid dari Bangladesh senilai 7,3 juta dolar AS. Sementara nota kesepakatan keempat dan kelima adalah perjanjian dengan nilai total 58 juta dolar AS yang melibatkan Muslim SE.com Sdn Bhd dengan Most Glory Corp Ltd dan Asia EP.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
