Kamis 01 Jul 2010 02:32 WIB

Ratusan SD di Jakarta Selatan Kekurangan Murid

Rep: c16/ Red: Ririn Sjafriani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 527 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Selatan kekurangan murid. Kebijakan pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) hingga tahap kedua yang ditutup pada 22 Juni lalu juga tidak mendongkrak jumlah siswa yang mendaftar.

“Beberapa sekolah memang masih kekurangan peserta didik baru. Namun kita tidak mempunyai data pastinya, karena semua data ada di Dinas Pendidikan DKI Jakarta,” jelas Kepala Seksi SD Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Selatan, Momon Sulaeman, Senin (28/6).

Beberapa sekolah yang masih kekurangan murid yakni SDN Manggarai 08 Petang. Di SD itu tercatat baru 11 siswa yang mendaftar. Selain itu juga SDN Manggarai 11 Pagi tercatat baru ada 5 siswa yang mendaftar. Sedangkan di SDN Manggarai 13 Pagi juga baru 8 siswa yang mendaftar. Padahal di tersedia tempat untuk 40 siswa di masing-masing sekolah ini.

Menurut Momon kurangnya hal ini disebabkan karena kurang meratanya anak usia sekolah di setiap wilayah. Akibatnya, ada pula beberapa SD yang justru melebihi kapasitas. “Di daerah Jagakarsa banyak sekolah yang menolak murid karena sudah penuh,” imbuhnya.

Untuk mengisi bangku yang masih kosong dan mengakomodir banyaknya anak usia sekolah yang belum diterima di SD, Dinas Pendidikan DKI membuka program Penuntasan Wajib Belajar SD (PWBSD). PPDB khusus ini akan dibuka pada 12-13 Juli mendatang, sehingga bisa menampung calon murid yang belum diterima pada PPDB tahap 1 dan 2.

Momon merinci, wilayah yang peserta didiknya kurang biasanya berada di daerah perkantoran seperti Kecamatan Tebet, Setiabudi, dan Mampangprapatan. Selain itu, banyaknya sekolah yang berada di satu komplek juga menyebabkan kurangnya peserta didik, karena penerimaannya harus bersaing.

Untuk itu, akan diadakan regruping terhadap SD yang berada di satu komplek. Di Jakarta Selatan sendiri tercatat ada 38 komplek SD, yang rencananya akan diperkecil menjadi 17 SD. Selain lebih efisien, jumlah murid tidak akan menyebar dan dapat tertampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement