Laporan langsung wartawan Republika Online, Reja Irfa Widodo dari Incheon, Korea Selatan
Di balik segala persiapan maksimal yang dilakukan panitia penyelenggara Asian Games ke-17 Incheon, ternyata masih ada kekurangan dalam hal pelaksanaan. Cela yang terlihat paling mencolok terdapat di ketersedian tempat sampah di sejumlah venue pertandingan.
Minimnya tempat sampah membuat sampah terlihat menumpuk di tempat sampah yang telah disediakan. Hal ini sempat terlihat jelas di Gyeyang Gymnasium.
Tempat sampah yang ada bahkan tidak bisa menampung sampah-sampah tersebut. Sehingga, sampah-sampah, yang terdiri dari sisa makanan hingga bungkus makanan dan minuman, terlihat berserakan dan menumpuk hingga menutupi tempat sampah itu sendiri.
Hal serupa juga terlihat di titik pembuangan lainnya di venue tempat gelaran pertandingan bulutangkis dan karate tersebut. Berdasarkan pengamatan republika, hanya ada lima tempat sampah yang disediakan panitia penyelenggara di venue seluas 40 ribu meter persegi itu.
Pun dengan yang terjadi di Asiad Main Stadium. Di salah satu sudut venue acara pembukaan Asian Games ke-17 itu terlihat sebuah bak truk besar yang berisi sampah. Pemandangan itu begitu kontras dengan kesan modern dan kemegahan yang ditampilkan stadion yang sengaja dibuat untuk Asian Games ke-17 itu.
Sementara buat para perokok, ketidaktersedian asbak membuat orang membuang puntung rokok sembarangan. ''Maaf, habis tidak ada asbak,'' kata jurnalis asal Jepang sembari melempar puntung rokoknya ke pinggir salah satu bangunan di venue pertandingam Kano di Hanam Misari Canoe/Kayak Center.
Memang sudah ada petugas kebersihan yang diasiapkan panitia penyelenggara. Namun jumlah mereka bisa dibilang terlalu sedikit. Paling tidak hanya ada satu atau dua petugas kebersihan yang terlihat di masing-masing venue tersebut.
Rata-rata usia para petugas kebersihan itu kian memperburuk kondisi tersebut. Jika dilihat dari perwakannya, para petugas kebersihan itu paling tidak berusia di atas 40 tahunan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
