Rabu 22 Aug 2018 17:26 WIB

Imigrasi Deportasi Pengacau Asian Games ke China Taipei

WN China Taipei itu memprovokasi negara peserta untuk tak menerima keputusan.

Ilustrasi Asian Games 2018
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ilustrasi Asian Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen imigrasi terpaksa mendeportasi seorang pengacau Asian Games ke-18 ke negara asalnya China Taipei melalui Bandara Soekarno-Hatta Rabu (22/8). Elsa May dianggap telah mengacaukan penyelenggaraan cabang olahraga Paralayang.

"Elsa May, warga negara Taiwan, telah kami deportasi hari ini menggunakan China Airline, CI 762 dari Soekarno Hatta Airport pukul 12.30 menuju Taipei. Elsa telah mengacaukan kegiatan Asian Games ke-18, di cabang paralayang," kata Agung Sampurno, Kabag Humas Ditjen Imigrasi, dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Elsa May terbukti menggunakan identitas panitia Asian Games milik orang lain. Bahkan, yang bersangkutan sempat mengikuti secara tidak resmi pertemuan Prakompetisi (technical meeting) tanggal 18 Agustus 2018 bukan sebagai atlet, offisial dan perangkat lomba. 

“Ia mengajukan pertanyaan yang tidak perlu dan beberapa interupsi yang mengganggu jalannya technical meeting,” kata Agung.

Agung menjelaskan pada 20 Agustus 2018, Elsa memasuki arena kompetisi Paralayang Asian Games di Puncak Bogor dan mencoba mengganggu jalannya kompetisi. Gangguan yang dilakukannya adalah dengan melakukan provokasi kepada setiap negara untuk tidak menerima keputusan seluruh perangkat lomba (ITO/NTO).

Setelah dilakukan pemeriksaan, Competition Manager memutuskan mengeluarkan Elsa dari arena kompetisi. Namun, ia tetap melakukan kegaduhan dan memprovokasi seluruh negara peserta lomba paralayang.

Agung mengemukakan, panitia terpaksa memeriksa Elsa. Kemudian, ia mengakui kesalahan dan meminta maaf selanjutnya dibebaskan dan diminta keluar dari arena kompetisi.

Akan tetapi, Elsa kembali mendatangi lokasi kompetisi Paralayang Asian Games yaitu di tempat pendaratan (kanding) pada Selasa (21/8). Aksinya berhasil teridentifikasi oleh petugas dan Elsa bersepakat untuk kembali ke hotel. 

Namun yang terjadi kemudian Elsa mendatangi tempat take off di Gunung Mas dan mencoba masuk ke aren kompetisi Paralayang, selanjutnya diantar turun ke tempat landing. "Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan fakta bahwa Elsa menggunakan kartu akreditasi milik orang lain,” kata dia.

Ia menjelaskan Elsa menggunakan kartu itu untuk memasuki tenda atlet, mengganggu ketertiban pelaksanaan kompetisi, memprovokasi negara peserta untuk tidak menerima keputusan penyelenggara kompetisi, dan dengan sengaja melawan hukum. Peristiwa ini menyalahi aturan dan mengancam keamanan atlet, ofisial peserta lomba paralayang, dan kelancaran serta kesuksesan agenda nasional Asia Games.

"Tiga orang petugas penindakan keimigrasian Kanim Bogor menjemput Elsa pada Selasa, 21 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB. Petugas imigrasi membawa Elsa ke Kantor Imigrasi Bogor untuk pendalaman dan ditahan di ruang Detensi Imigrasi Kanim Bogor," kata Agung.

Manager of Venue Cabang Olah Raga Paralayang Asean Games 2018 Wahyu mengatakan Elsa adalah anggota federasi Paralayang China Taipei. Akan tetapi, ia tidak diikutsertakan oleh federasi ke Indonesia untuk Asian Games.

Ia datang atas biaya Indonesia dengan biaya sendiri. "Berdasarkan hasil pendalaman oleh penyidik kemudian diambil keputusan Elsa dijatuhkan tindakan administrasi keimigrasian dan deportasi ke negara asal," kata Agung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement