Rabu 01 Oct 2014 15:07 WIB

Kebangkitan Atlet Putri Indonesia

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Pebulutangkis Indonesia, Greysia Polii (kiri), memeluk pasangan gandanya, Nitya Krishinda Maheswari, usai mengalahkan ganda putri Cina di babak semifinal ganda putri bulutangkis Asian Games 2014 di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Jumat (26/9).
Foto: Reuters/Olivia Harris
Pebulutangkis Indonesia, Greysia Polii (kiri), memeluk pasangan gandanya, Nitya Krishinda Maheswari, usai mengalahkan ganda putri Cina di babak semifinal ganda putri bulutangkis Asian Games 2014 di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Jumat (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan menjadi bukti atlet wanita lebih berperan dalam menyumbangkan medali untuk Indonesia. Atlet wushu Juwita Niza Misna menjadi yang pertama dalam menyumbangkan medali.

Juwita mendapat runtuhan emas setelah dipastikannya atlet wushu Malaysia, Tai Cheau Xuen terganjal kasus doping. Juwita sebelumnya mendapat medali perak pada nomor Nandao dan Nanquan putri. Dan, kecemerlangan Juwita diikuti oleh atlet muda wushu putri, Lindswell Kwok, yang merebut perak dari nomor Taijiquan dan Taijijian. 

Indonesia sebenarnya terus berusaha mendapatkan medali emas, yang diharapkan datang dari atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg. Tapi, ia hanya bisa merengkuh perunggu untuk disumbangkan ke Indonesia. Pada cabang angkat besi sendiri, atlet wanita justru yang menyumbangkan perak melalui Sri Wahyuni Agustiani di kelas 48 kg.

Dahaga Indonesia untuk meraih emas belum hilang sebelum pasangan ganda putri bulu tangkis meraihnya. Greysia Polii/Nitya Krishinda memenangi laga final melawan pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, 21-15, 21-9. Sorak-sorai masyarakat Indonesia pun pecah.

Lantaran 36 tahun sudah Indonesia tidak pernah merasakan emas dari ganda putrinya di Asian Games. Terakhir mereka merebutnya melalui pasangan Verawaty/Imelda di Asian Games 1978. Publik Indonesia kembali semringah ketika ganda putra bulu tangkis, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memberi emas kedua bagi Indonesia.

Indonesia dibuat terkejut ketika emas diraih oleh atlet yang tidak diprediksi bakal meraihnya. Maria Natalia Londa menyingkirkan atlet Vietnam dan Cina dari cabang atletik nomor lompat jauh putri. Dari sana terlihat generasi putri Indonesia bangkit setelah lama tenggelam.

Atlet Putri yang meraih medali Asian Games:

1. Medali Emas dari Juwita Niza Wasni (Wushu)

2. Medali Perak dari Sri Wahyuni Agustiani (Angkat besi)

3. Medali Perak dari Lindswell Kwok (Wushu)

4. Medali Perunggu dari Larasati Gading (Berkuda)

5. Medali Perunggu dari Tim Sepak Takraw Putri

6. Medali Emas dari Greysia Polli dan Nitya Krishinda Maheswari (Bulu tangkis)

7. Medali Emas dari Maria Natalia Londa (Lompat Jauh)

8. Medali Perunggu dari Sharon Adelina Santoso dkk (Bowling)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement