Ahad 02 Sep 2018 09:23 WIB

Peloncat Indah Indonesia Akui Kurang Latihan

Latihan di darat menyumbang 60 persen keberhasilan gerakan loncat indah.

Sejumlah atlet pelatnas loncat indah berlatih di Stadion Akuatik, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah atlet pelatnas loncat indah berlatih di Stadion Akuatik, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peloncat indah Indonesia Maria Natalie Dinda Anasti mengakui kurang latihan menjadi hal yang menyebabkan capaian total poin tidak sesuai target. Loncah indah belum dapat menyumbangkan medali Asian Games 2018 untuk tuan rumah.

"Kendalanya kurang latihan. Venue latihan kami ini baru jadi, baru awal tahun bisa dipakai dan itu belum lengkap fasilitasnya," kata Maria Natalie usai final nomor tiga meter Asian Games 2018 di Stadion Akuatik, GBK, Jakarta, Sabtu (1/9) malam.

Maria Natalie mengatakan di Stadion Akuatik, GBK, baru tersedia fasilitas untuk latihan air. Padahal untuk sampai satu gerakan sempurna latihan harus di air dan di darat seperti latihan di trampolin. Tempat latihan darat yang belum jadi dinilainya menjadi kendala besar karena latihan di darat menyumbang 60 persen keberhasilan gerakan loncat indah.

Menjelang perhelatan Asian Games 2018, tim loncat indah Indonesia latihan di Cina selama dua bulan. Tetapi itu tidak cukup dibandingkan persiapan atlet dari negara lain yang tidak berhenti berlatih sepanjang tahun. "Efeknya ada, tetapi untuk waktu dua bulan dan level pertandingan setinggi ini dan tingkat kesulitan loncatan yang tinggi, dua bulan itu kurang, bahkan di ajang SEA Games dua bulan pun masih kurang," jelas Dinda.

Atlet berusia 23 tahun itu mengatakan, idealnya latihan dilakukan sepanjang tahun tanpa jeda dengan fasilitas di darat dan air yang lengkap.

Senada dengan Dinda, peloncat indah Aldinsyah Putra Rafi yang mewakili Indonesia untuk nomor satu meter mengatakan persiapan selama sekitar enam bulan, termasuk dua bulan di Cina, menjelang Asian Games 2018 dirasa masih kurang. "Saya kurang lebih 6-7 bulan. Sebenarnya kurang, itu dalam 6-7 bulan saya sempat berhenti karena cedera," ucap atlet berusia 18 tahun yang berada di posisi sembilan dalam final itu.

Sementara itu, peloncat indah Malaysia yang berada di posisi empat Ahmad Amsyar Azman mengatakan latihan dilakukannya secara berkelanjutan tidak ada jeda. "Sangat lama, bertahun-tahun, lepas SEA Games ikut kejuaraan tidak berhenti. Jadi latihan tidak pernah berhenti," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement